Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menekankan dua prioritas pada penguatan hubungan trilateral antara Indonesia, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Norwegia, yaitu menjaga perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik..

"Kemitraan kita perlu fokus pada dua prioritas," kata Retno dalam Pertemuan Trilateral antara Indonesia, Norwegia dan ASEAN, di Jakarta, Jumat.

Retno mengatakan, selama delapan tahun terakhir, Dialog Sektoral ASEAN-Norwegia telah membuat langkah signifikan mulai dari isu hak asasi manusia (HAM), hingga energi dan perubahan iklim.

Perdagangan yang didasarkan pada Kesepakatan Perdagangan Bebas ASEAN-Eropa (ASEAN-EFTA) juga meningkat lebih dari tiga kali lipat.

"Kami berharap dapat memperkuat hubungan ekonomi, termasuk melalui kesimpulan Deklarasi Gabungan ASEAN-EFTA pada Kerja Sama. Kami memahami pentingnya kolaborasi, kita tidak dapat mencapai keamanan kolektif dengan mengorbankan ketidakamanan yang lain," katanya.

Pemahaman tersebut menjadi alasan ASEAN untuk bekerja dengan sangat keras membangun dan menjaga arsitektur kawasan yang inklusif.

Prioritas berikutnya adalah perlunya mempercepat transisi energi ASEAN. Retno mengatakan energi dan perubahan iklim tetap menjadi prioritas unggulan dalam kerja sama ASEAN-Norwegia.

Tahun lalu, ASEAN-Norwegia sepakat untuk meningkatkan kemitraan ini dengan memanfaatkan sekitar 2,5 juta dolar Amerika (sekitar Rp37,3 miliar) selama empat tahun ke depan.

"Kami mengharapkan dukungan yang terus berlanjut dari Norwegia dalam mengatasi tantangan yang dihadapi ASEAN pada upaya transisi menuju energi yang berkelanjutan," kata Retno.

Pada akhirnya, di tengah situasi global yang menantang dan penuh persaingan saat ini, ASEAN membutuhkan dukungan dari semua mitra, termasuk Norwegia, guna mewujudkan visinya sebagai episentrum pertumbuhan.

Pertemuan trilateral Indonesia-Norwegia-ASEAN digelar di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-56 yang digelar dari 10-14 Juli 2023. Rangkaian AMM ke-56 diikuti oleh hampir seluruh anggota ASEAN dan Timor Leste.

Sementara itu, Myanmar yang masih belum dapat menyelesaikan krisis politik di negaranya kembali absen dalam pertemuan ASEAN karena tidak mengirimkan perwakilan non-politis.

Baca juga: ASEAN mitra dagang terbesar Norwegia
Baca juga: Bantuan 1 Juta Dolar AS untuk ASEAN dari Norwegia
Baca juga: Indonesia sambut komitmen Norwegia untuk transisi energi

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023