Dilaporkan bahwa pertarungan kedua tim tersebut disaksikan sekitar 2.000-an penonton mayoritas pendukung Satya Wacana. Dan, kedua tim yang sama-sama pernah dikalahkan tim lain pada pertandingan sebelum seri di Solo ini.
Hangtuah Sumsel pada pertandingan sebelumnya dikalahkan tipis Satria Muda Britama Jakarta dengan skor 54-55, sedangkan Satya wacana juga ditundukkan oleh Pacific Caesar Surabaya 69-70.
Hangtuah yang pertandingan belumnya kalah menyakitkan dengan Satria Muda, berupaya kuat jangan terulang lagi saat menghadapi Satya Wacana yang bermain beringas karena mendapat dukungan mayoritas penonton yang memadati GOR Sritex Arena.
Hangtuah dengan Putra Prasetyo sebagai "center" dan Agsutinus Sigar "shooting guard" cukup dominan untuk memperoleh angka untuk timnya. Sehingga, Hangtuah mampu mengungguli kuarter pertama dengan skor 23-13.
Satya Wacana yang tertinggal 10 poin (23-13), menambah kecepatan permainan. Percaya diri yang tinggi dari Respati Ragil menjadi tumpuan Satya Wacana.
Satya Wacana mendapat bonus dari penetrasi lincah dan berani dari Budi Sucipto. Ragil mencetak lima angka dan Budi tujuh, dan Satya Wacana menguasai kuarter kedua.
Namun, Hangtuah yang melakukan pertahanan yang kuat kelihatan sulit diterobos Satya Wacana, sehingga pada kuarter kedua masih dipegang oleh Putra Prasetyo dan kawan-kawan dengan skor 38-32.
Hangtuah tetap memimpin berkat performa gemilang dari Ngurah Teguh yang menjadi pendukung di belakang serangan Adhi Pratama. Hangtuah masih unggul ata Satya Wacana, 57-52.
Satya Wacana sempat mendekat hingga terpaut hanya dua angka, tetapi pertahanan yang rapuh membuat pemain Hangtuah seolah mudah menembus. Salah satunya datang dari Jekky Sagala yang setidaknya tiga kali melakukan penetrasi tanpa penjagaan berarti. Jekky menambah enam poin di kuarter terakhir.
Hal serupa datang dari Ahmad Junaidi. Satya Wacana tidak memberikan penjagaan yang seharusnya terhadap aksi-aksi Junaidi. Dengan total 20 poin, Adhi menjadi pencetak angka terbanyak bagi Hangtuah. Agustinus Sigar menyusul dengan 13 poin. hangtuah unggul di kuarter terakhir dengan 83-73.
Pelatih Kepala Hangtuah Sumsel IM, Apriyadi, mengatakan, keberhasilan timnya mengalahkan Satya wacana dengan mematikan gerak pemain, Ragil Respati Pangmukas. Yo Sua, dan Budi Sucipto.
"Ketiga pemain Satya wacana ini, sangat berbahaya, sehingga aliran bola mereka tidak normal jika dimatikan geraknya," katanya.
Menurut dia, Hangtuah sebelumnya merasakan sakit, karena dikalahkan dengan tembakan terakhir Satria Muda, sehingga skor selisih satu poin. Kejadian itu, terobati dengan strategi timnya dalam mengalahkan Satya Wacana.
(B018/I014)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
