Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal AS Google mengumumkan ekspansi kehadiran teknologi AI generatif-nya ,Bard, di 59 negara dan teritori baru serta penambahan hingga 40 Bahasa baru agar kecerdasan buatan tersebut bisa digunakan oleh lebih banyak pengguna dari berbagai penjuru dunia.

Salah satu bahasa yang ditambahkan dalam 40 bahasa baru tersebut ialah Bahasa Indonesia.

Dengan demikian kini pengguna di Indonesia tidak hanya bisa berinteraksi dengan Bard menggunakan Bahasa Inggris tapi juga bisa memintanya berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.

"Kami melihat ini (penambahan bahasa dan ekspansi layanan) sebagai langkah mendemokratisasi pengetahuan dan mendukung imajinasi pengguna dengan lebih baik. Ini adalah hal yang luar biasa," kata VP of Engineering Google Amarnag Subramanya dalam eksklusif press briefieng Google secara daring, Kamis.

Baca juga: Google buat AI Bard, pesaing ChatGPT

Baca juga: Google Magic Compose manfaatkan AI Bard untuk pesan singkat

Saat diuji coba, Bard cukup baik berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Beberapa permintaan seperti membuat naskah ucapan ulang tahun pun bisa dibuat Bard dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tentunya ini semakin mempermudah pengguna Google di Indonesia untuk mendapatkan pengalaman mendalam dengan kecerdasan buatan.
Tangkapan layar tampilan Bard saat diajak berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. (ANTARA/Livia Kristianti)



Beberapa bahasa baru lainnya yang ditambahkan Google untuk layanan Bard termasuk Bahasa Mandarin, Spanyol, Jerman, Bahasa Gujarati, Bahasa Hindi, Bahasa Inggris Kanada, dan juga Bahasa Tamil.

Untuk ekspansi perluasan layanan, kini Google Bard tersedia di 59 negara dan teritori baru termasuk beberapa wilayah di Uni Eropa hingga Brazil.

Sebelumnya pada Google I/O di Mei 2023 layanan Bard masih terbatas pada tiga Bahasa saja yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Korea.

Namun setelah pengembangan materi serta pembelajaran berbagai Bahasa lain dilakukan, kini Bard sebagai kecerdasan buatan (AI) generatif telah menguasai 40 Bahasa.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Amar itu menambahkan perluasan wilayah layanan serta Bahasa dari Bard itu juga tidak terlepas dari pengembangan kecerdasan buatan yang mengikuti kebijakan Google.

Ada banyak pihak yang digaet untuk bisa mewujudkan ekspansi terbesar untuk pengguna merasakan kerja kolaboratif bersama Bard dalam berbagai cara.

"Kami juga bekerja sama dengan banyak pembuat kebijakan publik, pengamat, ahli, serta regulator untuk ekspansi ini. Kami tetap menjaga AI sejalan dengan kebijakan yang bertanggung jawab, kami juga terus menerima masuk dari para pengguna produk ini, dan melanjutkan peningkatan untuk produk Bard termasuk menjaga dalam aspek privasi sebagai inti dari pengembangannya," tutup Amar.

Baca juga: Google buka akses ke Bard untuk saingi ChatGPT

Baca juga: Google uji coba AI Med-PaLM 2 di rumah sakit


Baca juga: Google berupa lepas Tensor dari keterlibatan Samsung

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023