Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Achsanul Qosasi menilai peluang Perry Warjiyo menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia lebih besar dibandingkan calon lainnya, Hendar, yang juga diajukan presiden.

"Perry memiliki peluang yang lebih besar karena yang bersangkutan memiliki pengalaman di bidang moneter," kata Achsanul saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Perry yang saat ini menduduki posisi sebagai Asisten Gubernur BI, memang dikenal piawai dalam penguasaan bidang moneter. Namun dari tiga kali pencalonan sebelumnya, ia kalah bersaing saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI.

"Perry kalah bersaing dengan senior-seniornya di BI waktu itu," ujar Achsanul.

Pada pemilihan sebelumnya, Perry masih kalah bersaing dengan Halim Alamsyah dan Ronald Waas untuk menduduki posisi Deputi Gubernur BI.

Sementara itu, Hendar yang saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, akan menjalani fit and proper test Deputi Gubernur BI untuk pertama kalinya.

Ke dua kandidat tersebut akan menjalani fit and proper test pada Kamis mendatang untuk menggantikan posisi Budi Mulya yang membawahi bidang sistem informasi dan pengelolaan moneter.

"Kita akan lakukan FnP (fit and proper test) 14 Maret ini," kata Achsanul.

Komisi XI DPR RI akhirnya menjadwalkan untuk melakukan uji kepatutan dan kepantasan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia bagi Perry Warjiyo dan Hendar setelah sebelumnya ditolak oleh DPR.

Salah satu pertimbangan fit and proper jadi dilakukan yakni tugas dan tanggung jawab bank sentral yang besar tidak didukung dengan komposisi Dewan Gubernur yang cukup karena adanya posisi Dewan Gubernur yang kosong.

(*)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013