Lombok, NTB (ANTARA) - General Manager Tim Apatte62 Brawijaya Team 1 dari Universitas Brawijaya (UB) Kunindro Wisnu Nugraha menargetkan timnya mengikuti kejuaraan dunia Shell-Eco-marathon (SEM) yang pada tahun ini digelar di Shell Technology Center, Bangalore, India, pada 10-12 Oktober.

Hal ini dikatakan Wisnu ketika ditemui awak media setelah timnya meraih juara pada kategori Urban Concept Battery Electric pada SEM Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan 182.6 km/kWh.

Capaian tim asal Malang, Jawa Timur itu mengungguli dua universitas dari Indonesia yang menempati posisi kedua dan ketiga yaitu tim ARJUNA UI dari Universitas Indonesia dengan 171.6 km/kWh dan tim TITEN UNEJ TEAM dari Universitas Jember dengan 115 km/kWh.

“Kami menargetkan untuk bisa mengikuti Shell Eco-marathon World Championship di India,” kata Wisnu, Sabtu.

SEM World Championship diikuti tim-tim Urban Concept terbaik untuk menggabungkan efisiensi mobil dengan adu kecepatan untuk melihat siapa yang dapat mencapai garis finis dengan jumlah energi yang paling sedikit.

Baca juga: Indonesia sabet semua gelar di kategori Urban Concept SEM 2023

Tergabung bersama delapan tim lainnya pada Regional Championship, Minggu (9/7), Wisnu mengatakan peta persaingan akan semakin berat karena berisi gabungan tim-tim juara satu, juara dua, dan juara ketiga dari subkategori Urban Concept (Internal Combustion Engine, Hydrogen Fuel Cell, dan Battery Electric).

Meski demikian, ia mengaku akan mempersiapkan strategi sematang mungkin untuk menjadi salah satu dari empat tim yang akan bertanding pada kejuaraan dunia tersebut untuk melawan perwakilan dari Amerika dan Eropa.

“Pasti kita setelah ini akan mengatur strategi lebih lanjut untuk kita bisa memenangkan di Regional Championship nanti,” kata Wisnu.

Apatte62 Brawijaya meraih juara salah satu subkategori SEM 2023 setelah melalui proses perjuangan panjang yang dimulai dari persiapan dan saat perlombaan yang sempat tiga kali gagal finis.

“Perjuangannya sangat berat kami sudah mulai riset dari SEM 2022 kemarin setelah bulan Oktober kami sudah mulai rencanain mobil kita sampai Juli ini masih banyak halangan, test drive pun masih banyak halangan gitu,” kata Wisnu.

“Tadi tiga attempt pertama kita tidak finis dan attempt terakhir alhamdulillah kita mendapatkan hasil 180 an, mungkin memang perjuangannya berat namun alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan,” tambahnya.

Torehan ini menjadi jawaban bangkitnya tim dari kampus berlogo Raden Wijaya tersebut yang pada gelaran tahun lalu pada kategori yang sama menempati posisi kedua dengan catatan 112.4 km/kWh.

“Perasaan senang banget tapi kalo untuk yang pertama, kemarin alhamdulillah kita mendapatkan juara dua untuk kategori urban listrik dan sekarang mendapatkan juara satu,” kata Wisnu.

Baca juga: Kerja keras Sapuangin berakhir manis di SEM 2023
Baca juga: Semar UGM bangga jadi tim pertama juarai kelas Hidrogen SEM 2023


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023