Jakarta (ANTARA News) - Menjadi anggota DPR bagi Khatibul Umam Wiranu merupakan perjuangan berat yang membutuhkan komitmen, terutama dalam menghadapi godaan dari luar institusi atau menghindari praktik mafia peradilan.

Anggota Komisi III DPR RI itu akan memegang teguh komitmennya untuk tidak terlibat dalam mafia hukum baik sebagai anggota DPR RI maupun tidak.

"Yang terpenting adalah tidak terlibat dalam konspirasi untuk menjadi mafia peradilan, mafia hukum atau apa pun tindak kejahatan," kata Umam saat bincang-bincang dengan ANTARA News di Gedung DPR RI di Jakarta, Kamis.

Bagi anak mantan tentara ini, sebagai anggota DPR RI, harus menjadi contoh dan tauladan untuk semua kalangan. Sebab, godaan bahkan ajakan untuk melakukan tindakan tidak terpuji sangat besar. Dan itu butuh perjuangan dan komitmen.

Tak hanya godaan dari dalam diri sendiri, godaan juga datang dari luar. Dirinya melihat langsung pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan anggota DPR RI, khususnya Komisi III untuk hal-hal yang tidak terpuji.

"Buat saya pribadi, menghindar dari mafia hukum menjadi perjuangan berat yang harus saya lawan. Saya apresiasi juga bagi teman-teman anggota DPR RI yang mampu menghindar dari mafia tersebut," ujar tokoh Nadhlatul Ulama ini.

Secara kelembagaan, DPR RI masih banyak yang perlu dibenahi, dari berbagai sisi seperti kinerja anggota dan lembaga itu sendiri.

"Dari sisi kinerja legislasi, ini relatif. Tapi yang paling buruk adalah keterlibatan anggota DPR RI menjadi bagian yang merugikan negara, mulai dari mafia hukum, konspirasi untuk membela orang kuat, bukannya membela orang lemah. Itu yang saya lihat dari anggiota DPR RI sekarang," ungkap politisi Partai Demokrat itu.

Turunnya kualitas DPR RI di mata masyarakat, tak lepas dari tingkat pengetahuan anggota soal sistem ketatanegaraan.

Baginya, menjadi anggota DPR RI tak hanya popularitas, punya uang lalu dipilih rakyat.

"Tapi siapa pun anggota DPR RI harus tahu sistem ketatanegaraan. Itu dasar yang paling pokok, punya kepedulian dari sistem dan jangan jadi pelaku. Kekurangan lainnya adalah minimnya pengetahuan teknis tentang komisi yang dimasukinya."

"Setiap komisi banyak sekali bolong dan ini kesalahan partai yang menempatkan anggotanya pada posisi yang tidak pas Untuk komisi III DPR RI sendiri, sebenarnya tak hanya masalah pidana, advokasi dan pembelaan hukum, tapi juga masalah ketatanegaraan juga perlu menjadi bagian yang harus dibahas di komisi tersebut."

"Ada beberapa hal yang tak sempat terpikirkan oleh Komisi III DPR RI, yakni hukum tatanegara. Komisi III DPR perlu membenahi sistem ketatanegaraan. Apakah pembahasan apakah sistem ketatanegaraan kita sudah pas atau tidak sengan situasi sekarang," kata dia.

Munculnya komisi-komisi atau institusi baru pascareformasi seperti KPK, KY, MK yang jumlahnya hampir 100 insitusi terkesan tumpang tindih dalam melaksanakan tugasnya.

"Saya kira tugas Komisi III DPR membenahi ini karena menjadi beban negara. Tumpang tindih tugas dan kewenangannya luar biasa. Komisi III DPR RI selama ini tak perhatian. Dikira itu urusan MPR, DPR dan DPD RI tapi Komisi III DPR RI juga punya hak," pungkasnya.

Biografi

Nama : Khatibul Umam Wiranu, M.Hum
Tempat & Tgl Lahir : Purwokerto, 10 Februari 1966
Agama : Islam
Alamat : Jl. Haji Sinda No. 63 Rt 09/04 Beji Kec. Beji, Depok - Jawa Barat 16421
Status : Menikah dengan 4 orang anak
Pekerjaan : Anggota DPR-RI FPD Komisi III

Pendidikan Formal:
Program Pasca sarjana Jurusan Filsafat Fak Ilmu Budaya Universitas Indonesia (2004 - 2007), Judul Tesis: "Konsesnsus Dalam Lintas Sejarah Indonesia: Perspektif Teori Komunikatif Jurgen Habermas" (S2, 2007).
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YAPPAN Jagakarsa Jakarta Jurusan Administrasi Negara (S1, 2003)
Program Studi Bahasa Arab Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Rawamangun Jakarta (1990-1995) Jurusan Sastra Arab Fak Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun (1988-1990)
Madrasah Aliyah Al-Hikmah Benda, Bumiayu, Brebes, Jateng tahun (1985)
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Purwokerto, Jateng (1982)
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikidang, Cilongok, Purwokerto (lulus 1979) 

Pendidikan Non-Formal:
Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jateng 1985 - 1988
Pesantren Al-Hikmah Benda Bumiayu Jateng 1982 - 1985

Pengalaman Politik
:
Anggota DPR-RI FPD Komisi III (Bidang Hukum, Hak Asasi manusia)
Anggota DPR-RI FPD Komisi II (Bidang Pemerintahan, otonomi daerah, pertanahan dan reformasi birokrasi, 2009-2014)
Direktur Strategy Institute (2007-sekarang)
Staf Khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (2004 - 2006)
Wakil Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (FKB MPR RI), 2001 - 2004
Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR-RI, Komisi I, dari pemilihan Kab. Cilacap Jateng, pengganti antar waktu Dr. Alwi Syihab (2000 - 2004)
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) periode 2000-2005, hasil Muktamar I PKB, Oktober 2000 di Surabaya  Pengalaman Organisasi
Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP. GP ANSOR) (2010)
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (Depimnas) Relawan SBY (2009)
Anggota Badan Pekerja Forum Demokrasi (FORDEM) 2000 - 2004
Anggota Dewan Pendiri KONTRAS (1998-sekarang)
Mengikuti Pendidikan Advokasi & Seminar Internasional tentang Gerakan Mahasiswa Indonesia & Speaking Tour atas nama PMII di Belanda dan Jerman, selama 17 hari, 1997
Pendiri & Ketua Gerakan Perjuangan Anti Diskriminasi (GANDI) 1998 - 2000, sebuah NGO yang bergerak di bidang sosial budaya untuk membela warga negara yang diperlakukan secara diskriminatif, baik secara politik, ekonomi, maupun social, dan dideklarasikan di Ciganjur Jakarta Selatan oleh beberapa WNI etnis Tionghoa bersama KH Abdurrahman Wahid
Mengikuti Pertemuan Ormas Keagamaan dan NGO di Tokyo, 1998 
Ketua PB PMII (untuk kedua kalinya), 1997 - 2000
Mengikuti Konverensi Internasional “Mencari Solusi Damai Konflik Politik di Timor-Timur” di Oporto University Portugal, selama 3 hari, 1997
Anggota Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP Nasional 1997)
Ketua Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), 1994 - 1997
Pemimpin Redaksi Majalah Mahasiswa DIDAKTIKA IKIP Rawamangun Jakarta (1993 - 1994) 
Lurah Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah (1984 - 1985)
Aktivis Ikatan Pelajar NU Ranting Raden Fatah Berkoh Purwokerto (1980-1981). 

(zul) 

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013