Tinggi air yang merendam rumah warga di kelurahan-kelurahan tersebut bervariasi, yakni mulai dari 10 hingga 250 sentimeter
Jakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak sembilan kelurahan di ibu kota terendam air akibat banjir kiriman setelah terjadi hujan deras di kawasan hulu.

"Hujan deras di kawasan hulu pada Senin (4/3) sempat membuat Bendung Katulampa berada pada posisi siaga satu, sehingga banjir kiriman melanda sembilan kelurahan yang ada di sepanjang bantaran kali Ciliwung," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Jakarta, Edy Junaedi Harahap, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut Edy, Bendung Katulampa berada pada posisi siaga satu selama satu jam 20 menit, yakni mulai pukul 17.40 WIB hingga pukul 18.50 WIB. Setelah itu, tinggi muka air turun secara berangsur-angsur.

"Tadi malam, curah hujan yang turun berkisar antara 10 milimeter hingga 50 milimeter per jam. Ini artinya, hujan lebat," ujar Edy.

Berdasarkan data BPBD DKI, pada pukul 10.20 WIB, dari sembilan kelurahan yang terendam banjir tercatat sebanyak 2.406 warga yang mengungsi di 17 lokasi pengungsian.

Sembilan kelurahan yang terendam banjir tersebut, antara lain Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Cililitan, Pejaten Timur, Bukit Duri, Kebon Baru, Rawa Jati, dan Pengadegan.

"Tinggi air yang merendam rumah warga di kelurahan-kelurahan tersebut bervariasi, yakni mulai dari 10 hingga 250 sentimeter," ungkap Edy.

Edy menuturkan, kelurahan yang paling parah terendam banjir adalah Kampung Melayu dan Cawang, yaitu dengan ketinggian air mencapai 250 sentimeter. Selain itu, lanjut Edy, Kelurahan Bidara Cina dan Pejaten Timur dengan tinggi air 200 sentimeter.

Edy menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), walikota, camat dan lurah untuk menyediakan berbagai keperluan pengungsi, seperti dapur umum dan posko kesehatan.

(ANT)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013