Kita bangun gotong royong dimana yang mampu membantu yang tidak mampu dalam kesetaraan,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemberian beasiswa kepada mahasiswa jangan diartikan sebagai pendidikan gratis, melainkan sebuah wujud gotong royong dari sejumlah pihak untuk meningkatkan kualitas generasi penerus, kata anggota DPR Hayono Isman.

Pernyataan itu disampaikan Hayono dalam sambutannya di depan sekitar 3.000 mahasiswa baru Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan, dalam acara penandatanganan kerja sama antara Paguyuban Jawa Tengah (Jateng) dan Unpam, Kamis.

"Kita bangun gotong royong dimana yang mampu membantu yang tidak mampu dalam kesetaraan," kata Hayono dari Fraksi Demokrat DPR RI itu.

Jadi, lanjutnya, penting mengangkat budaya gotong royong dalam pendidikan. Hal yang sama dalam membangun perekonomian di Indonesia yang sebenarnya memiliki konsep gotong royong sebagai jati diri bangsa.

Ketua Umum Kosgoro itu menambahkan semangat gotong royong adalah memikul beban secara bersama.

"Tidak hanya di Universitas Pamulang, tapi juga di semua daerah yang memiliki perguruan tinggi, perlu ada kerja sama untuk membantu generasi muda meraih cita-citanya," katanya.

Ia mengakui dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bukan jalan yang mudah. "Ini perjuangan yang panjang. Namun, Insya Allah, kalau kita serius dan kita tidak lari dari jati diri orang Indonesia, ini bisa kita wujudkan," katanya.

Hayono juga mengungkapkan rasa bangganya kepada civitas academica Unpam yang sebagian besar dari mahasiswanya adalah mereka yang sudah bekerja dan kuliah dengan biaya sendiri.

"Saya menyampaikan rasa hormat kepada mahasiswa dan mahasiswi. Rasa hormat ini timbul saat Rektor Unpam Dayat Hidayat mengatakan kepada saya bahwa sebagian besar dari mereka yang hadir di ruangan ini adalah orang-orang yang kuliah dengan uang sendiri," katanya.

Yang patut dihargai, tambahnya lagi, para mahasiswa sambil bekerja menghasilkan, tetapi masih punya tekad untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi. Hal tersebut adalah semangat yang patut dihormati.

Kosgoro sendiri memiliki sejumlah sekolah yang bernaung di bawah Majelis Pendidikan Nasional (Madiknas) Kosgoro. Sekolah-sekolah yang dibina langsung oleh Kosgoro ini mulai dari tingkatan TK hingga SMA/SMK. Ada sekitar 30 sekolah yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

Selain itu, Kosgoro juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan untuk membentuk Akademi Komunitas.

"Bagaimana bisa bekerjasama dengan Yayasan Sasmita Jaya dari Unpam atau dengan Asosiasi Dosen Indonesia, agar bagaimana setiap kabupaten/kota mempunyai Akademi Komunitas untuk Program D1 dan D2," demikian Hayono.
(Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013