Jakarta (ANTARA News) - Komisi I DPR RI menggelar rapak kerja dengan Panglima TNI, Jenderal Agus Suhartono dan Kepala Badan Inteligen RI, Letjen TNI, Marciano Norman.

Rapat kerja Komisi I DPR RI itu akan meminta penjelasan Panglima TNI dan Kepala BIN terkait mengenai insiden penembakan terhadap 8 anggota TNI di Papua pekan lalu.

Menurut anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Kertopati (Nuning) permasalahan yang terjadi di Papua tak harus dilihat dari sisi keamanan semata.

"Pendekatan dilakukan dari hulu ke hilir. Dari sisi perekonomian, dari sisi kesejahteraan. Semua harus terintegrasi," kata Nuning sebelum rapat kerja di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Ia juga menyebutkan, insiden yang terjadi di Papua terus berulang kali terjadi.

"Itu kenapa sampai terjadi dan itu berulang kali. Apakah sudah direncanakan dari pihak (dari pihak penembak). Apakah informasi yang diberikan oleh BIN sudah diolah, dipelajari oleh eksekutor atau tidak," kata dia.

Disisi lain, tambah politisi Partai Hanura itu, dia juga mempertanyakan apakah BIN sudah melakukan pendekatan kepada LSM, pihak-pihak asing yang memiliki kepentingan di Papua," kata dia.

Sementara itu, Kepala BIN, Marciano Norman mengatakan, situasi di Papua pasca penembakan terhadap prajurit TNI sudah terkendali.

"Dan rapat kerja akan disampaikan bagaimana pandangan BIN dan upaya kita bersama untuk mengembalikan situasi Papua supaya pembangunan di Papua bisa berjalan baik dan semua pihak tidak terpancing dan tidak kontraproduktif," kata Marciano.

Rapat kerja itu dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq Rapat kerja dilakukan secara terbuka untuk umum.

"Rapat saya buka dan terbuka sampai saya nyatakan tertutup. Nanti, demi keamanan, bila ada pendalaman terkait keamanan, maka dilakukan tertutup," kata Mahfudz Siddiq.
(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013