Sukabumi (ANTARA News) - Sekitar 82 persen pasangan kepala daerah yang terpilih dalam pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten/kota maupun provinsi pecah kongsi di tengah jalan, kata Anggota DPR Reni Marlinawati di Sukabumi, Kamis.

Menurut Reni, perpecahan pasangan kepala daerah dikarenakan tidak kokohnya koalisi yang dibangun oleh masing-masing partai pengusung dan adanya kebijakan yang tidak satu tujuan.

"Yang paling parah, pecah kongsi tersebut disebabkan adanya kepentingan masing-masing," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan itu.

Menurut dia, perpecahan yang terjadi di tengah masa kepemimpinan pasangan kepala daerah ini sebenarnya bisa dihindari jika ada kesepakatan dan tidak disusupi oleh kepentingan-kepentingan pribadi.

"Perlu adanya pembagian tugas dan kebijakan agar pasangan tersebut tidak pecah sampai di akhir masa jabatannya," katanya.

Reni mengatakan perpecahan pasangan kepala daerah, yakni wali kota dengan wakilnya, bupati dengan wakilnya, maupun gubernur dengan wakilnya, kebanyakan terjadi saat mendekati pelaksanaan pilkada.

"Biasanya mereka bersaing sehingga kepentingan rakyat menjadi terlupakan karena adanya konflik internal tersebut," katanya.

(KR-ADR/S024)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013