Dari data-data yang disajikan Badan Geologi, dapat diketahui betapa besarnya kekayaan alam dimiliki bangsa Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan kegiatan georesources menjadi peran penting Badan Geologi Kementerian ESDM dalam mengungkap kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia.

Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, melalui georesources, Badan Geologi melakukan kegiatan eksplorasi dan evaluasi potensi-potensi sumber daya alam baik mineral, batu bara hingga panas bumi.

"Bidang georesources yang dilakukan Badan Geologi antara lain percepatan eksplorasi terutama di area green field yang saat ini komoditasnya sedang naik daun, seperti mineral kritis dan strategis, hilirisasi batu bara untuk ketahanan energi dan peningkatan nilai tambah, dan percepatan pengembangan panas bumi melalui eksplorasi panas bumi," ujar Menteri Arifin dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Badan Geologi di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6).

Kegiatan percepatan eksplorasi itu, kata Arifin, ditunjang dengan percepatan pemetaan dan penyediaan data geologi skala lebih rinci dan operasional baik di darat dan lautan yang menggambarkan keadaan dan kandungan berbagai potensi sumber daya dan bahaya geologi lebih jelas.

"Dari data-data yang disajikan Badan Geologi, dapat diketahui betapa besarnya kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul dalam mengelolanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya pula.

Senada dengan Menteri ESDM, Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto mengatakan kegiatan georesources akan terus ditingkatkan dan difokuskan untuk mendukung ketahanan energi dan mineral, khususnya transisi energi dalam penyediaan energi bersih.

Menurut dia, kegiatan prioritas eksplorasi sumber daya mineral dan batu bara tersebut meliputi peningkatan status sumber daya dan cadangan untuk usaha pertambangan dan pencadangan negara, menyiapkan data untuk usulan wilayah penugasan, wilayah izin usaha pertambangan, wilayah pencadangan negara dan wilayah pertambangan rakyat.

Lantas, dan eksplorasi logam tanah jarang, mineral kritis, dan mineral strategis untuk ketahanan sumber daya dan cadangan mineral, dan dukungan bahan baku industri energi baru dan terbarukan dan industri teknologi tinggi serta meningkatkan nilai tambah sumber daya dan optimalisasi penambangan dan pengolahan dengan penyiapan data karakteristik mineral dan batu bara metalurgi secara optimal.

Kementerian ESDM memiliki target pada 2021-2024 untuk pemenuhan rasio elektrifikasi mencapai 100 persen di seluruh wilayah Indonesia termasuk wilayah 3T.

Untuk mendorong percepatan program bauran EBT melalui pemanfaatan energi panas bumi, Badan Geologi telah diberikan amanah untuk melaksanakan pengeboran eksplorasi melalui slime hole drilling sejak 2021.

"Program eksplorasi panas bumi oleh pemerintah ini sangat vital. Perannya adalah dalam menurunkan risiko, yang diharapkan mengakselerasi investasi panas bumi. Selain survei terpadu 3G (geologi, geofisika, dan geokimia), pada 2023 ini, kami mempersiapkan lokasi pengeboran meliputi penyusunan dokumen lingkungan (UKL/UPL) dan penyiapan dan pembangunan infrastruktur pengeboran, dan pada 2024 nanti pelaksanaan pengeboran di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, dan Banda Baru, Kabupaten Maluku Maluku Tengah, Maluku," katanya pula.

Kegiatan georesources juga dilakukan untuk pengungkapan sumber daya migas dengan fokusnya adalah eksplorasi di discovery basin (27 cekungan) untuk menemukan play concept dan prospek baru.

"Peningkatan akuisisi data geologi, geofisika, dan geokimia di daerah yang kurang data (green field), meliputi 69 cekungan unexplored basin, 12 cekungan prospective basin. Kolaborasi tripartit internal Kementerian ESDM yakni Badan Geologi, Ditjen Migas, dan SKK Migas, telah berjalan dengan baik," kata Sugeng.
Baca juga: Badan Geologi ungkap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang
Baca juga: Menteri ESDM: Geologi punya peran penting dalam tujuan pembangunan

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023