177 rumah warga mengalami rusak ringan hingga sedang.
Solo (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejumlah titik di Kota Solo pada Rabu (13/2) petang, diduga menimbulkan kerugian material Rp500 juta lebih.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat (Kesabanglimas Kota Surakarta Suharso, di Solo, Kamis, mengatakan, akibat angin puting beliung yang melanda sebagian Kota Solo pada sekitar pukul 16.00 WIB tersebut, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendataan tingkat kerusakannya.

Menurut Suharso, hujan deras yang disertai angin puting beliung tersebut terjadi di 19 daerah Kelurahan yakni Gandekan, Kampung Sewu, Jagalan, Puncang Sawit, Kepatihan Wetan, Kepatihan Kulon, Tegalharjo, Mojosongo.

Selain itu, angin puting beliung juga melanda di Kelurahan Jebres, Sangkrah, Kedunglumbu, Semanggi, Stabelan, Kestalan, Ketelan, Gilingan Timuran, Kadipiro, dan Keprabon.

Menurut dia, dari 19 kelurahan yang dilanda bencana angin puting beliung tersebut sekitar 177 rumah warga mengalami rusak ringan hingga sedang. Rumah warga yang menjadi korban sebagian besar akibat gentengnya beterbangan.

Bencana angin puting beliung di Kota Solo, juga menyebabkan sebanyak 38 pohon tumbang, tujuh iklan reklame, dan sebuah gapura peringatan Imlek roboh menutupi jalan.

Kami sedang melakukan pendataan tingkat kerusakan baik rumah warga dan pohon tumbang. Kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta, tetapi kejadian itu, tidak sampai adanya korban jiwa," katanya.

Sementara hujan angin yang melanda Kota Solo, Rabu (13/2) petang, menyebabkan puluhan pohon di sejumlah titik roboh yang menghalangi jalan protokol, sehingga mengakibatkan arus kendaraan mengalami kemacetan total.

Akibat hujan angin kencang tersebut juga menyebabkan pohon besar di Jalan Monginsidi dekat Stasiun Balapan Solo, roboh menimpa sebuah mobil Daihatsu Espas nopol AD 8420 GB milik korban Mangun Sibun (39) atau seorang pedagang sate ayam setempat.

Hujan angin juga menyebabkan puluhan pohon di kawasan Taman Monumen Joeang 45 di Banjarsari roboh sehingga mengakibatkan akses jalan di wilayah itu tertutup total.

Menurut Joko Pramono, Danton Limas Stabelan, ada puluhan pohon yang roboh sehingga menutup jalan di kawasan monumen. Arus kendaraan terpaksa dialihkan ke Jalan Monginsidi.

Bahkan, kata dia, akibat hujan angin menyebabkan tiang listrik roboh, dan melintas di jalan daerah Kestalan. Sehingga, sejumlah aliran listrik padam.

Menurut Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, hujan angin juga menyebabkan sebuah gapura Imlek yang di pasang di depan Pasar Gede Solo roboh, tetapi kejadian itu tidak menimbulkan adanya korban jiwa.

Akibat bencana tersebut, kata Wali Kota, ratusan petugas dinas terkait bersama warga, dan aparat keamanan langsung ke lokasi untuk menyingkirkan runtuhan pohon, gapura, reklame yang menghalangi jalan.

"Jalan kembali normal setelah dua jam kejadian," katanya.
(*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013