Jakarta (ANTARA News) - Beredarnya nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Pramono Edy yang sebentar lagi akan pensiun dari TNI akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pengganti Anas Urbaningrum tak ditampik oleh anggota Dewan Pembina PD, Hayono Isman.

Menurut Hayono, kemungkinan Pramono Edy menjadi Ketum sangat terbuka.

"Siapapun dia, termasuk Pramono Edy dipilih secara demokratis, ya itulah ketum kita," kata Hayono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Yang pasti, kata anggota Komisi I DPR RI itu, Ketua Umum akan dipilih melalui kongres.

"Yang memilih kongres. Tapi saya ingin tahu dulu apa pertimbangannya menjadi Pramono Edy menjadi ketum PD," katanya.

Ditambahkannya, Kongres Luar Biasa (KLB) dapat dilakukan berdasarkan dua pilihan.

Pertama, kata anggota Komisi I DPR RI itu, Majelis Tinggi partai dapat melakukan melalui semacam rapim dengan ketua DPD-DPD dan berbagai unsur di PD untuk membentuk karateker.

Kedua, bisa melalui KLB sekaligus konsolidasi partai.

"Pilihan mana yang diambil, tergantung kebutuhan," kata Hayono.

Sepengetahuan Hayono, Pramono Edy akan pensiun tahun depan, saat berusia 58 tahun.

"Tapi apakah pensiunnya dipercepat, saya juga tak tahu. Kalau memang beliau mau menjadi Ketum PD, saya belum bisa berkomentar," kata Hayono.
(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013