Sidoarjo (ANTARA News) - Polisi telah memeriksa 25 orang dalam kasus kebocoran tambang gas milik PT Lapindo Brantas di Banjar Panji (BPJ) 1, Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, yang hingga kini masih menyemburkan lumpur panas yang membayakan lingkungan dan warga sekitar. Informasi yang dihimpun ANTARA News, Selasa, menyebutkan bahwa tim gabungan Polres Sidoarjo, Polwiltabes Surabaya, dan Polda Jatim telah memeriksa 25 orang yang terdiri dari 20 warga di sekitar bencana (Desa Siring, Reno Kenongo dan Jatrejo) dan lima orang dari Lapindo Brantas. Penyidik merencanakan juga akan mendatangkan saksi ahli dari sejumlah Universitas ternama di Surabaya antara ITS dan Unair. "Sampai saat ini kami masih dalam tahap pemeriksaan saksi, belum melangkah ke tersangka," kata Pjs. Kasat Reskrim Polres Sidoarjo, Iptu Syamsul Hadi, SH di Sidoarjo. Syamsul Hadi yang mendampingi Kapolres AKBP Drs. Utomo Heru Cahyono, Msi menyatakan bahwa penyidik yang menangani kasus ini merupakan tim gabungan dan pemeriksaan saksi-saksinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi. "Pemeriksaan bisa dilakukan di Mapolres Sidoarjo atau Mapolda Jatim," kata mantan anggota Polresta KP-3 Tanjung Perak Surabaya itu. Menyinggung kenapa pemeriksaan dilakukan kepada puluhan warga Porong, menurut Syamsul Hadi, karena mereka yang merasakan dampak langsung dari luapan lumpur di pengeboran Lapindo Brantas itu. Dari pemeriksaan warga itu, penyidik diharapkan mendapatkan data yang banyak. Sementara, pemeriksaan terhadap orang dalam PT Lapindo Brantas diharapkan bisa menguak, sebab musabab luapan lumpur itu. Namun, ia tidak bisa memastikan bahwa pihaknya juga akan memeriksa petinggi PT Lapindo Brantas, sebagai penanggungjawab proyek pengeboran di Porong. "Kami kerja secara tim, segala sesuatu harus dirapatkan dulu. Saat ini pun kami masih rapat gelar perkara membahas kasus itu," kata perwira pertama kelahiran Ponorogo, Jawa Timur itu. Selain sibuk menangani penyidikan kasus luapan lumpur PT Lapindo Brantas yang diduga akibat "human error", polisi kini juga sibuk membantu korban bencana lumpur itu. Masalah pengungsi dan pengamanan rumah-rumah yang ditinggal mengungsi, petugas gabungan dari Polda Jatim, Polwiltabes Surabaya dan Polres Sidoarjo dikerahkan di lokasi bencana. Belum lagi personil dari Polantas yang diturunkan untuk mengatur jalur tol maupun jalan-jalan di sekitar Porong yang macet akibat bencana lumpur itu. Kesibukan polisi masih ditambah dengan aksi protes warga sekitar bencana yang berkali-kali menjebol tanggul tempat penampungan lumpur. Kendati begitu, menurut Syamsul Hadi, penyidikan kasus ini tetap akan jalan. Secara bergiliran sejumlah warga Porong dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus luapan lumpur itu. Menyinggung kira-kira siapa tersangkanya, ia menegaskan hampir dipastikan tersangka kasus ini adalah dari pihak PT Lapindo Brantas.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006