Mereka sudah melakukan riset dan analisa bahwa Indonesia sangat menjanjikan."
Jakarta (ANTARA News) - Prestasi penjualan PT Toyota Astra Motor (TAM) yang dalam 2,5 dekade terus memimpin penjualan mobil di Indonesia, rupanya menuai hasil nyata untuk negeri ini.

November tahun lalu, Presdir Toyota Motor Corp (TMC) Akio Toyoda datang ke negeri ini membawa enam perusahaan terbesar dalam kelompok usahanya yang akan berinvestasi di Indonesia selama lima tahun ke depan.

Enam perusahaan itu adalah TMC sendiri untuk penambahan kapasitas produksi di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Toyota Auto Body, Toyota Tsusho, Aisin Seiki, Denso, dan Daihatsu, dengan total investasi mencapai Rp13 triliun.

Rencana investasi itu tidak akan ditunda, meskipun pada awal Januari 2013, manajemen TMC di Jepang mengumumkan perubahaan kebijakan investasi sampai tahun fiskal 2015.

Menurut Harian Bisnis Nikkei (Jepang), perusahaan otomotif terbesar itu akan menunda pembangunan pabrik baru di dunia, dari kebijakan sebelumnya membangun pabrik baru tiap tahun, kecuali yang sudah diumumkan.

Diantara investasi yang sudah diumumkan dan tidak akan ditunda itu adalah rencana TMC mengembangkan pabrik di Indonesia.

"Sebenarnya ada dua yang tidak ditunda investasi oleh TMC, yaitu Indonesia dan Thailand. Namun investasi yang besar berupa pembangunan manufaktur baru di Indonesia," kata Direktur PT Astra Internasional Tbk, Johnny Darmawan, yang menjadi mitra TMC di Indonesia, pada temu wartawan akhir pekan (8/2).


Kontribusi Indonesia

Seperti dikemukakan Jiji Press, perubahan kebijakan investasi Toyota di dunia tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan otomotif tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Apalagi, situasi ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan, kecuali di sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia yang pertumbuhan ekonominya tetap tinggi.

Kendati ekonomi dunia belum stabil, TMC tetap menargetkan peningkatan penjualan menjadi 9,91 juta unit tahun ini, naik sekitar dua persen dibandingkan 2012 sebesar 9,7 juta unit.

Tahun lalu, industri yang memiliki sekitar 50 pabrik di luar Jepang itu menjadi pemain otomotif dengan penjualan terbesar, mengungguli General Motors (GM) dan Volkswagen.

Sebagian besar penjualan Toyota tersebut berasal dari Amerika Serikat, dan nomor dua Asia Pasifik -- di luar Jepang dan China --yang mencapai sekitar 1,7 juta unit.

"Dari jumlah itu Indonesia menyumbang sekitar 400 ribu unit dan Thailand mencapai sekitar 500 ribu unit," ujar Johnny yang juga Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek di Indonesia.

Dengan angka penjualan TAM sebesar 405.414 unit pada 2012 itu, lanjut Johnny, Indonesia menjadi negara kelima pemberi kontribusi terbesar Toyota setelah Amerika Serikat, Jepang, China, dan Thailand.


Rekor Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, seperti yang dikemukakan Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, penjualan Toyota di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan.

"Setelah lebih 30 tahun Toyota Indonesia masuk klub penjualan 100 ribu pada tahun 2003 dan dalam lima tahun kami masuk kelompok penjualan 200 ribu unit pada 2008," katanya.

Penjualan yang agresif dengan konsep "the best total ownership experience" membuat Toyota semakin tidak terkalahkan. Pada 2011 penjualan Toyota melambung, menjadi lebih dari 300 ribu unit dan dalam waktu setahun kembali mencetak rekor baru dengan penjualan di atas 400 ribu unit.

Tidak hanya memimpin penjualan dengan penguasaan pasar 36,3 persen dari penjualan mobil di Indonesia yang mencapai 1,16 juta unit. Pada tahun 2012, TAM juga merajai penjualan untuk 10 segmen kendaraan.

"Toyota Yaris yang selama ini nomor 2 di segmen hatchback, tahun 2012 memimpin pangsa pasar sebesar 37,2 persen," ujar Joko. Tahun lalu penjualan mobil kompak bermesin 1.500 cc itu mencapai 27.809 unit, mengalahkan popularitas Honda Jazz.

Selain Yaris, Toyota juga memimpin pasar di kelas sedan lainnya mulai dari Vios untuk pemula dengan pangsa pasar 47 persen, Corolla untuk sedan kecil (45,6 persen) dan Camry untuk sedan medium (54,6 persen).

Di segmen kendaraan SUV, Toyota juga memimpin untuk kelas medium melalui Rush dan Fortuner di kelas atas, dengan penguasaan pasar masing-masing sebesar 48,5 persen dan 34 persen.

Bahkan untuk kendaraan yang baru diperkenalkan pada September 2012 yaitu HiAce untuk segmen "commercial van," Toyota memimpin pasar dengan 50,4 persen dengan penjualan sebesar 560 unit.

Sementara di segmen kendaraan serba guna (MPV) Toyota masih menjadi raja, di semua lini. Sejak diluncurkan pertama tahun 2004 sampai 2012 Avanza masih memimpin di segmen MPV kecil dengan pangsa pasar 49,4 persen.

"Kehadiran pemain baru membuat penguasaan pasar Avanza di segmen MPV low turun, tapi volume penjualan tetap meningkat," ujar Joko.

Pada 2012 total penjualan Avanza mencapai 192.146 unit, sedangkan tahun 2011 mencapai 162.367 dengan pangsa pasar 55,3 persen.

Di segmen MPV medium, Toyota melalui Innova juga semakin kokoh dengan dominasi pasar sebesar 72,2 persen. Demikian pula Toyota Alphard menguasai 62,9 persen pasar MPV mewah.

"Hanya di segmen pick-up dan truk, Toyota nomor dua," ujar Johnny menambahkan.


Investasi

Penjualan Toyota yang terus meningkat setidaknya dalam empat tahun terakhir itu, seiring dengan pertumbuhan permintaan mobil di Indonesia, membuat TMC semakin memperhatikan Indonesia tidak hanya sebagai pasar tapi juga basis produksi yang penting.

"Sejak beberapa tahun terakhir, banyak permintaan kami untuk produksi dan pemasaran model-model baru dikasih oleh TMC," ujar Johnny.

Hal itu senada Direktur External dan Corporate Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas yang mengatakan dalam tiga tahun ke depan, pihaknya akan memproduksi tujuh model mobil Toyota di Karawang, Jawa Barat,

Sampai saat ini TMMIN hanya memproduksi Innova dan Fortuner untuk pasar domestik maupun ekspor, dengan total produksi tahun lalu sebesar 154.875 unit.

Johnny juga mengatakan bahkan TMC berencana menambah investasi hingga Rp26 triliun untuk jangka panjang hingga 2020.

Meski belum ditentukan perencanaan detailnya, Johnny meyakini investasi tersebut untuk pengembangan pabrik perakitan, pemasok, dan penambahan gerai penjualan.

"Saya yakin bila pemerintah terus memperbaiki dan meningkatkan pembangunan infrastruktur serta didukung kebijakan yang konsisten, maka Indonesia menjadi basis otomotif Toyota terbesar di kawasan ini," ujarnya.

Johnny optimistis Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi Toyota, tidak hanya karena potensi pasar yang besar, tapi juga tenaga kerja yang handal.

"Mereka sudah melakukan riset dan analisa bahwa Indonesia sangat menjanjikan," ujar Johnny yang bersyukur selama ia memimpin TAM dan menjadi Wapresdir TMMIN, TMC terus menambah investasi di Indonesia. (ANT)

Oleh risbiani fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013