APAC Technical Center ini berfokus pada pengembangan produk baru, serta proses dan teknologi baru untuk penguatan ban,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut baik inisiatif PT Indo Kordsa Tbk., atas komitmennya mendirikan APAC Technical Center sebagai pusat pengembangan teknologi penguatan ban pertama di Indonesia.

Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Adhie Rochmanto Pandiangan mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong industri untuk dapat berperan aktif dalam mewujudkan industri berbasis inovasi dan teknologi, seperti yang dilakukan oleh PT Indo Kordsa Tbk.

APAC Technical Center ini berfokus pada pengembangan produk baru, serta proses dan teknologi baru untuk penguatan ban,” katanya dalam inaugurasi APAC Technical Center di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Baca juga: Kemenperin evaluasi PIDI 4.0 untuk perkuat ekosistem industri 4.0

Adie berharap pusat pengembangan teknologi penguat ban itu dapat terus hidup dan meningkatkan kinerja serta menjadi pendukung pemain tekstil khusus kelas dunia.

“Kami mengharapkan apa yang telah dilakukan oleh PT Indo Kordsa Tbk., dapat diteruskan oleh industri-industri TPT lainnya di Indonesia dan dapat didukung oleh kementerian/lembaga terkait sebagai stakeholder dalam menjalankan visi pembangunan industri nasional,” katanya.

Adie mengungkapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu kelompok industri pengolahan yang dikategorikan sebagai industri strategis dan prioritas nasional sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).

Kemenperin mencatat pertumbuhan industri TPT sampai dengan triwulan I 2023 memperlihatkan penurunan 0,07 persen (cumulative to cumulative atau C to C), meskipun secara (quarter to quarter/Q to Q) mengalami peningkatan dari -0,92 di triwulan III 2022 menjadi -0,43 di triwulan IV 2022 dan -0,34 di triwulan I 2023.

Dari sisi ekspor, industri TPT juga masih mengalami tekanan, hal itu ditunjukkan dari nilai ekspor industri TPT yang menurun sebesar 23,1 persen dengan nilai ekspor sebesar 2,9 miliar dolar AS dengan penyumbang nilai ekspor terbesar didorong oleh sektor pakaian jadi, barang jadi tekstil lainnya, dan benang.

“Situasi ini dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar global yang terjadi di Amerika dan Eropa. Namun kepercayaan terhadap masa depan industri tekstil masih sangat tinggi,” ungkapnya.

Baca juga: Kemenperin: optimisme pelaku usaha pada kondisi industri naik

Nilai investasi pada industri TPT mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dari Rp3,85 triliun pada triwulan I 2022, menjadi Rp7,8 triliun pada triwulan I 2023.

APAC Technical Center atau Pusat Teknis Asia Pasifik merupakan inisiasi Kordsa, perusahaan penguat ban, konstruksi dan teknologi komposit yang diambil alih oleh Turki sejak 2006.

Pusat teknis yang diharapkan akan terus memelopori teknologi baru dalam industri benang dan kain ban itu akan fokus pada peningkatan kapabilitas pada produk-produk yang sudah ada sambil mengembangkan produk dan prototipe yang menyesuaikan kebutuhan pelanggan.

CEO Kordsa İbrahim Özgür Yıldırım mengatakan program keberlanjutan menjadi inti dalam segala aktivitas dan akan memprakarsai transformasi ramah lingkungan dalam industri penguat ban dengan teknologi baru yang akan dikembangkan.

“Kemampuan teknologi yang dihasilkan dari APAC Technical Center akan diperluas lagi hingga ke bidang penguat konstruksi dan komposit, yang dapat mendukung Kordsa untuk memperluas sektor bisnis serta peluang untuk berkembang,” katanya.

Ömür Menteş, Chief Operating Officer Kordsa wilayah Asia Pasifik, sekaligus Presiden Direktur PT Indo Kordsa Tbk, mengakui wilayah Asia Pasifik menempati posisi penting. Asia Pasifik, yang sebelumnya dikenal dengan tenaga kerjanya, kini menarik perhatian karena kecakapan teknologinya. Kawasan ini telah muncul sebagai pelopor dalam investasi R&D dan teknologi global, bersamaan dengan Amerika Utara.

“Tujuan kami dari APAC Technical Center yang beroperasi di bawah PT Indo Kordsa Tbk, agar dapat menjadi pusat inovasi di industri benang dan kain ban di kawasan Asia Pasifik,” katanya.

Kordsa memiliki 13 fasilitas produksi di tujuh negara, yaitu Turki, Brasil, Indonesia, Thailand, Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023