Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus berupaya menekan inflasi yang berasal dari tingginya biaya angkutan udara, melalui berbagai strategi mulai dari penambahan jumlah penerbangan dan kursi pesawat, hingga menekan harga tiket penerbangan.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

“Mengenai inflasi, khusus berkaitan dengan biaya angkutan udara, untuk kita ketahui biaya angkutan udara ini menyumbang cukup signifikan dari inflasi terutama di daerah Indonesia bagian timur,” ujar Sandiaga di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan dalam rapat itu, pemerintah mengkaji komponen-komponen yang menyebabkan tingginya biaya angkutan udara.

“Pemerintah akan meningkatkan jumlah penerbangan dan jumlah ketersediaan kursi (pesawat), melalui pola kolaborasi. Dan juga nanti di daerah-daerah tertentu di Indonesia bagian timur pemerintah harus memastikan kebijakan yang tepat untuk mensubsidi agar biaya transportasi angkutan udara  harganya lebih terjangkau,” jelasnya.

Sandiaga mengatakan hal itu menjadi upaya yang dilakukan lintas kementerian dan lembaga.

Pemerintah mengharapkan biaya transportasi udara dapat lebih murah, dengan penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi serta jumlah angkutan logistik yang lebih murah, khususnya di Indonesia bagian timur.

Salah satu pola yang akan dilakukan, kata Sandi, adalah dengan menerapkan block seat. Untuk diketahui melalui pola block seat masing-masing pemda akan membeli kursi pesawat untuk keperluan perjalanan dinas dengan kuota tertentu sehingga tingkat keterisian penerbangan selalu memadai.

Sandiaga mengatakan hal itu sudah dicoba di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan akan dikembangkan di destinasi-destinasi lain.

“Jadi pemda bekerja sama dengan pemerintah pusat dan maskapai penerbangan akan melakukan kebijakan block seat sehingga mungkin 20-30 persen dari kebutuhan itu akan terjamin, sehingga harga tiket bisa ditekan lebih rendah,” ujar Sandi.

Upaya lainnya yaitu mengupayakan adanya diskon tiket penerbangan. Dia menjelaskan bahwa faktor tingkat keterisian penerbangan sekitar 80 persen, sehingga ada 20 persen tiket yang tidak terjual.

Oleh karena itu pemerintah akan mendorong pola promosi yang lebih awal untuk memberikan diskon sekitar 40 persen dari 20 persen tiket yang tidak terjual.

“Diharapkan ini akan menurunkan tiket pesawat secara keseluruhan mungkin di level antara 8-10 persen,” ujar dia.


Baca juga: Sandi akui harga tiket pesawat turun tidak berlaku di semua provinsi

Baca juga: Tren bepergian meningkat, GOTF beri diskon tiket hingga 80 persen


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023