Tidak ada penumpukan di kedua pelabuhan
Bandarlampung (ANTARA News) - PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni menyebutkan penyeberangan kendaraan dan penumpang dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak Banten atau sebaliknya, dalam dua minggu terakhir lancar, karena jumlah kapal yang dioperasikan mencapai 27 unit.

"Sementara itu, arus kendaraan dan penumpang yang hendak diseberangkan, jumlahnya tidak mengalami lonjakan. Tidak ada penumpukan di kedua pelabuhan itu," kata Manager Operasi PT ASDP Indonesia Feri Cabang Bakauheni, Heru Purwanto saat dihubungi di Pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan, Selasa.

Menurut dia, kenaikan harga sejumlah sembako asal Pulau Jawa di kota Bandarlampung, seperti bawang merah dan bawang putih, tidak terkendala di penyeberangan Merak-Bakauheni

Selain itu, kondisi cuaca juga cukup baik sehingga tidak menghambat kelancaran pelayaran kapal-kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Ia memperkirakan pengiriman sembako terkendala di jalan karena faktor hujan atau banjir.

Mengenai kondisi Pelabuhan Bakauheni, ia menyebutkan sekarang agak lengang karena tidak ada penumpukan truk.

"Kendaraan yang tiba di pelabuhan bisa segera diangkut," katanya.

Pelabuhan Bakauheni dan Merak merupakan pintu utama yang menghubungkan Sumetera dan Jawa. Hampir seluruh barang dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya, dikirimkan melalui kedua pelabuhan tersebut.

Sementara itu, Stasiun Meteorologi Maritim (SMM) Lampung memprediksi tinggi gelombang di perairan Merak-Bakauheni pada Selasa hingga Rabu pagi berkisar 0,5-1,25 meter, sedang kondisi cuaca adalah berawan.

Menurut prakirawan SMM Lampung, Rintiana, arah dan kecepatan angin di perairan Selat Sunda bagian utara itu dari barat dan barat laut dengan kecepatan 5-10 knot.

Tinggi gelombang di Selat Sunda bagian selatan diperkirakan antara 0,75-1,25 meter, sedang ketinggian maksimumnya bisa mencapai dua meter.

Kondisi cuaca di Selat Sunda bagian selatan adalah hujan, dan kecepatan angin berkisar 5-15 knot dari arah barat dan barat laut.
(H009)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013