...kami tidak bisa bekerja bila terkendala cuaca...
Jakarta (ANTARA News) - Perbaikan sejumlah jalan raya di Jakarta yang rusak karena banjir, terkendala hujan yang masih turun di wilayah ibu kota.

"Perbaikan jalan-jalan yang berlubang di Jakarta bisa dilakukan dalam seminggu tapi bila terkendala cuaca bisa sampai satu bulan," kata Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Maman Suparman saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan saat ini Dinas PU dan Suku Dinas PU DKI Jakarta masih mengerjakan perbaikan jalan rusak di lima wilayah ibu kota.

"Tadi malam di Jalan Tubagus Angke (Jakarta Barat), Jalan Kramat Raya dan Jalan Gunung Sahari (Jakarta Pusat) serta Jalan Fatmawati (Jakarta Selatan)," jelas Maman.

Menurut dia, Dinas PU Jakarta sudah mendata jalan-jalan yang rusak dan sedang memperbaikinya, namun perbaikan tidak dapat langsung dilakukan bila hujan turun.

Wilayah Jakarta Barat adalah salah satu lokasi di mana terdapat jalan yang banyak mengalami kerusakan.

"Jalan Daan Mogot dan Jalan Latumenten di Jakarta Barat masih parah, termasuk juga Jalan Tubagus Angke," ungkap Maman.

"Masyarakat suka mengeluh kalau Dinas PU lambat bekerja, tapi sebenarnya kami tidak bisa bekerja bila terkendala cuaca, karena bila dasar jalan basah dan langsung ditumpuk dengan aspal maka jalan akan rusak lagi, aspal itu minyak sedangkan minyak dan air tidak bisa menyatu," ujarnya.

Ia mencontohkan perbaikan protokol Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta Pusat) yang masih tertunda karena dasar jalan masih basah.

"Kadang kami pakai kompresor untuk mengeringkan jalan tapi bila terus hujan tetap tidak bisa bekerja," tambah Maman.

Sementara itu, ruas jalan yang sudah diperbaiki menurut pantauan ANTARA adalah Jalan DI Panjaitan mengarah ke Cawang serta Jalan Otto Iskandar Dinata hingga Jalan Jatinegara Barat (Jakarta Timur).

Dari 44,3 juta meter persegi jalan di Jakarta sekitar 2,8 juta meter persegi (6,5 persen) mengalami kerusakan.

Kerusakan paling banyak terdapat di Jakarta Barat dengan 4.700 titik, disusul Jakarta Utara (2.100 titik), Jakarta Selatan (470 titik) dan Jakarta Pusat 350 titik.

(D017)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013