Ketidaksiapan itu nampak dari sejumlah kegiatan penanggulangan banjir yang tidak terlaksana secara sistematis,"
Bekasi (ANTARA News) - DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai pemerintah kota tidak siap menghadapi bencana banjir yang mengakibatkan 16 ribu orang lebih mengungsi.

"Ketidaksiapan itu nampak dari sejumlah kegiatan penanggulangan banjir yang tidak terlaksana secara sistematis," ujar anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, di Bekasi, Senin.

Sejumlah catatan yang dia temukan selama proses inspeksi mendadak ke lokasi banjir maupun pengungsian sejak 18 Januari 2013 lalu diketahui upaya penataan air masih kurang maksimal. "Hal ini terbukti dari jebolnya tanggul Kali Bekasi di empat titik berbeda dengan panjang total 205 meter," katanya.

Pihaknya juga mencatat hanya dua kecamatan yakni Bantargebang dan Jatisampurna yang tidak terendam banjir, sementara 10 kecamatan lainnya masuk dalam zona merah kawasan banjir.

Politikus PKS itu juga menyoroti tentang kondisi saluran air yang tidak berfungsi akibat tersumbat sampah maupun puing beton.

"Kondisi ini terlihat di Perumahan Perumnas III, Bekasi Timur, yang mengakibatkan ratusan rumah terendam," katanya.

Pihaknya juga melihat koordinasi antarsatuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang saling tumpang tindih dalam mengatasi persoalan banjir.

Contohnya sistem manajemen bantuan logistik korban banjir yang dikendalikan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas).

"Seharusnya bantuan logistik itu dipegang oleh Dinas Sosial. Saya melihat Pemkot Bekasi terlalu panik menghadapi banjir kemarin," katanya.

Kondisi itu, kata dia, juga nampak dari alokasi bantuan bagi korban banjir yang hanya sebesar Rp200 juta.

Ariyanto menilai, sudah saatnya Pemkot Bekasi memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Di daerah lain sudah memiliki BPBD. Kota Bekasi hingga kini belum punya," katanya.

Bila BPBD terbentuk, kata dia, seluruh kegiatan penanggulangan bencana alam bisa diserahkan kepada lembaga tersebut.

(KR-AFR/E005)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013