Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan sampai saat ini terdapat 163 permohonan melalui platform digital terkait program konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.

"Per kemarin (8 Mei 2023), sudah 163 permohonan yang masuk," ucap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Gedung Ditjen EBTKE, Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, pemerintah resmi meluncurkan bantuan subsidi konversi motor listrik pada Selasa (4/4). Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, disebut target penerima bantuan pemerintah pada 2023 sebanyak 50.000 unit dan tahun depan 150.000 unit dengan besaran bantuan diberikan Rp7.000.000 per unit motor konversi.

Lebih lanjut, Dadan menyatakan untuk mendukung target tersebut, saat ini juga sudah ada 22 bengkel konversi sepeda motor.

"Sudah delapan (bengkel) yang sekarang sudah dipastikan bahwa mereka bisa ikut karena sudah mempunyai pengalaman kemudian 14-nya lagi kami sekarang dorong supaya mereka bisa lolos di dalam proses-proses sertifikasi," ucapnya.

"Sudah 14 ini punya sertifikat dari Kementerian Perhubungan tetapi belum punya pengalaman motor yang dikonversinya lolos uji di Kementerian Perhubungan," lanjut Dadan.

Ia menyatakan bahwa delapan bengkel yang telah siap tersebut dapat mendukung program konversi motor listrik tersebut dengan target sekitar 35.000 motor.

"Yang delapan sudah lolos ini dia punya kapasitas sekitar 35.000 motor. Untuk awal saya kira sudah cukup ini," ungkap Dadan.

Di saat yang sama, kata dia, Kementerian ESDM juga mendorong agar 14 bengkel tersebut melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi para montir untuk mendukung target dari program tersebut.

Selain itu, Dadan juga mengharapkan bahwa nantinya bengkel tersebut tidak hanya tempat untuk konversi, namun juga menjadi tempat lolos uji.

"Kan motornya itu dikonversi kemudian harus diuji karena ini harus ada keselamatan dan segala macam di Kementerian Perhubungan, nah ini akan didorong dan Permenhub-nya sedang direvisi sehingga nanti bengkel itu bisa melakukan uji juga sekaligus dia konversi kemudian uji jadi ini bisa lebih cepat," ujarnya.

Kementerian ESDM menyatakan program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 kiloliter yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS.

Kemudian, menciptakan lapangan kerja baru yang berasal dari bengkel-bengkel konversi baik yang baru dibentuk maupun yang nanti akan timbulnya bengkel-bengkel baru serta timbulnya industri komponen-komponen yang menunjang kegiatan konversi tersebut.

Adapun pemberian bantuan pemerintah untuk konversi motor listrik akan dilaksanakan oleh Kementerian ESDM kepada masyarakat melalui bengkel konversi yang berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan.

Kementerian ESDM mencatat saat ini total kapasitas konversi yang dilakukan sebanyak hampir 2.000 unit per bulan sehingga untuk memenuhi target 50.000 unit pada 2023 ini diperlukan tambahan dari bengkel-bengkel konversi yang ada.

Kementerian ESDM sendiri akan melakukan pelatihan di beberapa tempat, diantaranya di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Mataram, Kupang, dan Balikpapan. Melalui upaya itu diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas konversi menjadi hampir 1 juta unit per tahun.

Baca juga: Menteri ESDM: Perlu promosi soal manfaat konversi sepeda motor
Baca juga: Begini Proses Konversi Motor BBM ke Motor Listrik
Baca juga: Kementerian ESDM beberkan manfaat konversi sepeda motor listrik
Baca juga: ESDM kembangkan platform digital dukung konversi sepeda motor listrik

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023