Surabaya, (ANTARA News) - Berdasarkan pengamatan citra satelit Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), adanya gejala musim penghujan bertambah panjang dari prakiraan semula yang berakhir petengahan Mei lalu. Staf Ahli BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, di Surabaya, Selasa (6/6) menjelaskan, gejala lain yang masih menguat adalah udara basah yang dibawa angin Pasat Timur masih dirasakan hingga saat ini. Suhu permukaan laut kini juga meningkat dan masih menjadi kajian utama dari kondisi normal 27-28 derajat celcius, kini mencapai 28,5-29,5 derajat celcius. Selain itu, awan konvektif di laut Jawa peningkatannya semakin tinggi. Kondisi itu, menurut dia, menyebabkan sebagian besar Surabaya mulai pagi hingga sore tertutup awan dan berpotensi hujan tidak merata dengan intensitas ringan di malam dan dini hari. "Kondisi itu, juga dirasakan sebagian besar wilayah di Jawa Timur," ungkap Eko Prasetyo. Angin dari Timur hingga Tenggara cukup dominan. Kecepatan angin antara 5-38 km/jam dan masih berpotensi terjadi kabut pada malam hingga pagi hari yang menyebabkan jarak pandang berkurang dari 4.000 meter menjadi 2.000 meter. "Lalu lintas pelayaran dan penyeberangan dengan kondisi cuaca ini, masih cukup kondusif," ujarnya.(*)

Copyright © ANTARA 2006