Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) selain memfokuskan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga mendistribusikan pengamanan ke wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.

Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendy dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Kesiapan KTT ke- 42 ASEAN 2023 Labuan Bajo" diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, mengatakan keamanan bersifat dinamis sehingga di bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari luar Labuan Bajo.

"Sehingga kami menyiapkan dua daerah penyangga, yaitu Bima dan Sumba juga menjadi area operasi kami dan daerah imbangan," kata Agung.

Ada lima daerah imbangan yang akan dilakukan kegiatan kepolisian memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), yakni Manggarai, Manggarai Timur, Ngadain, Negekeo dan Ende.

Sementara itu daerah Bali, kata dia, disiapkan pengamanan karena seluruh pesawat kepala negara peserta KTT ASEAN 2023 parkir di luar Labuan Bajo. Tempat parkir yang disiapkan adalah Bandara I Gusti Ngurahrai, Bali.

"Kami siapkan pengamanan kru (pesawat), di mana kru pesawat bisa hadir menyelenggarakan pertemuan di Labuan Bajo dengan baik," ungkapnya.

Baca juga: Personel TNI penjaga keamanan KTT ASEAN diimbau jaga kehormatan bangsa

Baca juga: Panglima TNI ajak masyarakat kerja sama sukseskan KTT ASEAN


Selain itu, kata Agung, pihaknya juga mendapatkan informasi salah satu kepala negara memilih bermalam di Bali. Sehingga Polri, TNI dan petugas keamanan lainnya mempersiapkan pengamanan di Pulau Dewata agar seluruh delegasi dan kepala negara yang akan mengikuti KTT ASEAN bisa hadir bisa menyelenggarakan pertemuan di Labuan Bajo dengan baik.

Mantan Kapolda Riau itu menyebutkan, pengamanan VVIP atau kepala negara menjadi tanggung jawab dari Paspamres. Namun, Polri juga melakukan bantuan kendali operasi (BKO) untuk pengamanan tamu VVIP.

Sementara itu, pengelolaan keamanan delegasi dan kepala parlemen, serta pejabat setingkat menteri dan jajarannya menjadi kendali Polri.

VVIP memiliki prosedur pengamanan berbeda yang spesifik dari Paspampres akan mengatur. Polri siap mendukung pengamanan ini, kolaborasi pengamanan ada ring 1, 2 dan 3. Kami mendukung apa yang diperlukan di setiap ring, sehingga kemudian tidak ada sisi-sisi atau celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengganggu," papar Agung.

Jenderal bintang dua itu menambahkan, keamanan di Labuan Bajo juga tergantung dari bagaimana masyarakat setempat. Oleh karena itu, Polri melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh pemuda untuk siap bersama-sama menjaga keamanan di daerah tersebut.

"Ini sesuatu yang sangat baik dan diperlukan bagi penyelenggaraan dan ekosistem keamanan yang komprehensif dan semua pihak merasakan aman itu bermanfaat dan menjadikan Indonesia lebih baik," tutur Agung.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023