Surabaya (ANTARA) - Kota Surabaya memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori Lomba Penelitian Terbanyak Tingkat SD dan SMP yang diselenggarakan di Balai Pemuda, Kota Pahlawan, Jatim, Rabu.

"Penelitian yang diikuti oleh 2.002 siswa SD dan SMP ini luar biasa, bahkan tadi ada yang disertai alat peraganya. Ini adalah yang pertama di Indonesia," kata Senior Manajer MURI, Triyono saat penyerahan penghargaan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Pemuda.

Menurut dia, pemecahan rekor MURI Lomba Penelitian Terbanyak yang diikuti oleh 2.002 pelajar SD dan SMP se-Kota Surabaya ini adalah yang pertama di Indonesia. Menurutnya, karya penelitian dari pelajar SD dan SMP yang dilombakan sangat luar biasa.

Baca juga: Tari Remo masuk ekstrakurikuler wajib pelajar SD-SMP di Surabaya

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan Lomba Penelitian Terbanyak ini tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras dari para guru SD dan SMP di Kota Surabaya. "Ini wujud kerja keras para guru dan juga menunjukkan bahwa anak-anakku adalah anak yang pandai dan luar biasa untuk Kota Surabaya," kata Cak Eri panggilan lekatnya.

Dari 2.002 peserta lomba tingkat SD-SMP, menghasilkan 1.001 judul penelitian. Bidang penelitian yang dilakukan berbeda-beda, untuk pelajar SD hanya satu, yakni IPA. Sedangkan pelajar SMP ada 6 bidang penelitian, mulai dari fisika, ilmu hayati, komputer, lingkungan, matematika, dan sosial.

Cak Eri mengaku bangga dengan para pelajar Kota Pahlawan yang berpartisipasi dalam lomba penelitian terbanyak dan berprestasi di berbagai bidang lainnya.

"Yang pertama kemarin para pelajar mengikuti lomba penghafal kitab suci, kedua ada juga yang ikut di bidang seni budaya melalui Tari Remo hingga memecahkan MURI. Hari ini lomba ilmu pengetahuan, dan anak-anakku berhasil memecahkan MURI lagi," ujarnya.

Cak Eri menyampaikan hasil penelitian para pelajar SD dan SMP yang dilombakan tidak berhenti begitu saja. Hasil penelitian dari para pelajar tersebut, akan diseleksi dan dikembangkan untuk kepentingan masyarakat, bahkan pemkot.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan penelitian ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh ribuan pelajar kali ini bukan hanya sekadar untuk meraih piagam MURI, melainkan menjadikan penelitian ini sebagai kegiatan rutin untuk mengasah pengetahuan dan kreativitas para pelajar SD dan SMP.

Baca juga: Puluhan ribu warga di Surabaya sukseskan Tari Remo masuk MURI

Baca juga: Lomba inovasi daerah peserta terbanyak di Surabaya pecahkan rekor Muri


Agar pelajar SD-SMP Kota Surabaya tertarik mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya, kata dia, Dispendik Surabaya terus menggerakkan kegiatan ini melalui program Kurikulum Merdeka. Melalui Kurikulum Merdeka, Yusuf berharap pelajar SD dan SMP di Surabaya menjadi talenta di berbagai bidang.

"Bukan hanya di bidang penelitian mungkin, kemarin juga ada talenta. Harapannya kan selain pendidikan karakter, juga lebih ke proyek-proyek ini, dan penelitian ini bisa dilakukan setelah jam belajar, jangan sampai mengikat anak-anak, yang menjadikan inovasi tidak bisa berkembang buat anak-anak," kata Yusuf.

Yusuf menyampaikan kepada para guru, untuk mau menampung ide dan inovasi anak-anak agar bisa berkembang lebih baik ke depannya. "Artinya, para guru harus membebaskan ide anak-anak, kalau terlalu banyak diarahkan malah tidak berkembang," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023