Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa di wilayah tersebut pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,24 persen yang didorong adanya kenaikan tarif angkutan udara pada periode tersebut.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini , di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa tarif angkutan udara pada April 2023 tercatat mengalami kenaikan sebesar 10,85 persen.

"Angkutan udara ini memang yang membuat berbeda antara Kota Malang dengan kota lainnya, selain Surabaya di Jawa Timur," kata Erny.

Erny menjelaskan, kenaikan harga tarif angkutan udara tersebut memberikan andil paling tinggi terhadap inflasi Kota Malang sebesar 0,16 persen. Komoditas lain yang mendorong inflasi Kota Malang, adalah kenaikan harga daging ayam ras sebesar 5,94 persen.

Kemudian, ada kenaikan harga beras sebesar 1,72 persen dengan andil 0,05 persen terhadap inflasi, dan diikuti emas perhiasan yang naik 3,12 persen, biaya keamanan 9,14 persen, ayam hidup 9,65 persen, mobil 0,63 persen dan tomat 20,39 persen.

"Biaya keamanan di wilayah Kota Malang. Ini agak lama tidak naik, karena pandemi COVID-19. Jelang Idul Fitri ada yang kesepakatan untuk dinaikkan," ujarnya.

Ia menilai, meskipun pada April 2023 merupakan bulan Ramadhan dan ada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, tingkat inflasi di Kota Malang yang tercatat sebesar 0,24 persen tersebut masih dalam taraf yang terkendali.

Salah satu faktor yang mempengaruhi terkendalinya inflasi tersebut adalah masa panen raya sejumlah komoditas penting selama periode Maret-April 2023. Panen raya sejumlah komoditas yang didukung dengan distribusi lancar, mampu meredam inflasi selama Ramadhan.

"Deflasi cabai, juga meredam tingkat inflasi pada April 2023," katanya.

Ia menambahkan, sejumlah komoditas penting yang mampu meredam tingkat inflasi di Kota Malang tersebut diantaranya adalah penurunan harga cabai rawit sebesar 52,31 persen, bawang merah turun 5,36 persen dan telur ayam ras turun 1,59 persen.

"Minyak goreng juga turun 0,41 persen dengan andil deflasi 0,0038 persen," katanya.

Ia menambahkan, inflasi pada Ramadhan 2023 di wilayah Kota Malang relatif lebih rendah jika dibandingkan pada 2022 yang tercatat sebesar 1,44 persen. Pasokan komoditas hortikultura yang terjaga an penurunan harga bawang merah dan cabai rawit meredam inflasi umum.

"Selain itu, andil inflasi beberapa komoditas pangan yang relatif rendah dibandingkan momen Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Tercatat, inflasi Year on Year (YoY) Kota Malang sebesar 4,49 persen lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 5,35 persen, namun lebih tinggi dibanding nasional yang sebesar 4,33 persen.

Sementara inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 0,9persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 1,16 persen dan nasional yang sebesar 1,01 persen.

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023