Memang benar. Tim AFC akan datang 10 Januari nanti,"
Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC yang bertugas membantu menyelesaikan polemik persepakbolaan nasional dijadwalkan ke Indonesia 10 Januari 2013, kata Ketua Tim Task Force Rita Subowo.

"Memang benar. Tim AFC akan datang 10 Januari nanti," kata Rita Subowo usai melakukan pertemuan dengan Asosiasi Persepakbola Profesional Indonesia (APPI) di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat.

Menurut dia, kedatangan perwakilan AFC yang merupakan kepanjangtanganan dari FIFA ini diharapkan membawa kerangka penyelesaikan polemik dualisme federasi dan kompetisi yang terjadi di Indonesia.

"Mereka harus bawa jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini. Apalagi waktu penyelesaian sangat terbatas," katanya menambahkan.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menambahkan, jika permasalahan yang ada tidak bisa diselesaikan sesuai jadwal, sanksi FIFA yang saat ini ditunda akan benar-benar akan efektif dan jelas akan merugikan persepakbolaan nasional.

Sesuai rapat Komite Eksekutif FIFA di Tokyo Jepang beberapa waktu lalu telah memutuskan jika Indonesia masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan polemik antara PSSI dan KPSI hingga 13 Februari 2013.

Setelah itu apapun hasil penyelesaikan polemik di Indonesia yang dipantau oleh AFC ini akan dibawa ke rapat Komite Eksekutif FIFA, 30 Maret 2013 mendatang.

Sementara itu Asosiasi Persepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang diwakili oleh beberapa pemain seperti Ponaryo Astaman, Bambang Pamungkas, Ahmad Bustomi dan Kurniawan Dwi Yulianto mendatangi tim Task Force untuk mengetahui tujuan dan wewenang dibentuknya tim tersebut.

"Kami datang untuk menyatakan dasar dan legalitas keberadaan Task Force. Yang kedua, menanyakan apa yang dilakukan Task Force. Sementara yang ketiga, kami menantakan pendapat mereka perihal pernyataan timnas ada di Task Force," kata CEO APPI, Valentino Simanjuntak usai bertemu Tim Task Force.

Menurut dia, dalam pertemuan tersebut, tim Task Force yang diwakili Rita Subowo dan Djoko Pekik menegaskan jika pembentukan tim ini didasarkan pada UU Sistem Keolahragaan Nasional serta kondisi persepakbolaan nasional yang dinilai luar biasa.

Sedangkan untuk tugas dan wewenang, kata dia, Tim Task Force yang merupakan bentukan pemerintah ini hanya sebagai mediator dalam menyelesaikan masalah persepakbolaan nasional terutama antara KPSI dan PSSI.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012