Presiden harus segera menunjuk menteri yang baru. Posisi Menteri Pemuda dan Olahraga tidak boleh lowong,"
Batam (ANTARA News) - Anggota DPR dari dapil Provinsi Kepulauan Riau, Herlini Amran, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menunjuk Menteri Pemuda dan Olahraga yang lowong setelah Andi Malarangeng mengundurkan diri.

"Presiden harus segera menunjuk menteri yang baru. Posisi Menteri Pemuda dan Olahraga tidak boleh lowong," katanya di Batam, Selasa.

Ia berharap, menteri yang baru adalah figur yang tidak mencampuradukkan politik dengan urusan bangsa sehingga akan mampu membawa bidang organisasi yang berhubungan dengan kementerian tersebut bisa maju.

"Posisi menteri harus segera diisi dengan orang yang tepat. Agar masalah yang ada pada organisasi dibawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, seperti PSSI segera bisa diselesaikan," kata politisi PKS itu.

Ia mengatakan, kasus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berlarut-larut telah memengaruhi nama baik Indonesia di dunia internasional.

"Presiden harus segera bersikap. Bagi pejabat lama yang mengundurkan diri, biarkan KPK memproses sebagai mana mestinya," kata Herlini.

Sebelumnya, sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jakarta juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera menunjuk Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru sebelum akhir 2012.

Menurut mahasiswa, pasca mundurnya Andi Malaranggeng sebagai Menpora, banyak tugas-tugas yang berkaitan dengan kemahasiswaan dan kepemudaan terbengkalai.

Dalam kesempatan itu, elemen mahasiswa tersebut merekomendasikan delapan nama kandidat Menpora kepada Presiden yaitu Viva Yoga Mauladi (anggota DPR RI dari PAN), Rama Pratama (politisi PKS), Budiman Sudjatmiko (anggota DPR RI dari PDIP), dan Ariza Patria, Hans Silalahi.

Selain itu, Aris Mandji (Ketua Umum Perserikatan Organisasi Kemasyaratan Pemuda Tingkat Nasional/POKNAS), Anis Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), dan Felix Wanggai (Staf Khusus Bidang Otonomi Daerah).

(KR-LNO/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012