Jakarta (ANTARA News) - Kepala Penyakit Menular Organisasi Kesehatan SedDunia (WHO), Steven Bjorge, mengatakan Indonesia perlu mewaspadai penyebaran virus Avian Influenza (AI) atau lebih dikenal dengan sebutan Flu Burung melalui manusia meskipun hingga kini belum ada kasusnya. "Bukan tidak mungkin penyebaran virus AI juga melalui manusia sehingga perlu diantisipasi sejak dini. Jangan sampai wartawan pun tertular virus AI karena mewawancarai orang yang teridap virus itu," kata Bjorge, kepada wartawan di Jakarta, Kamis. Ia cenderung beranggapan bahwa di masa mendatang Indonesia merupakan negara dengan tingkat penyebaran virus AI cukup tinggi karena kurangnya langkah-langkah antisipasi seperti pemberantasan unggas di daerah yang telah tercemar virus mematikan itu. Menurut Bjorge, penyebaran virus AI melalui unggas di Indonesia cukup tinggi dan bukan tidak mungkin terjadi peningkatan epidemiologis hingga manusia menjadi bagian dari media penyebar virus tersebut. Jumlah kasus Flu Burung di Indonesia yang menimpa manusia dan telah dikonfirmasi WHO sampai posisi 29 Mei 2006 sebanyak 48 kasus dengan 36 korban meninggal dunia. Indonesia menempati urutan ke-2 dari 10 negara yang diteliti, setelah Vietnam yang menempati urutan teratas yakni 93 kasus dengan 42 korban meninggal dunia. Thailand urutan ke-3 yakni 22 kasus dengan 14 korban meninggal dunia disusul China 18 kasus dengan 12 korban meninggal dunia, Mesir 14 kasus dengan enam korban tewas, Turki 12 kasus dengan empat korban tewas, Azerbaijan delapan kasus dengan lima korban meninggal dunia. Kamboja dan Irak masing-masing enam dan dua kasus namun semua korban meninggal dunia serta satu kasus di Djibouti namun tidak sempat meninggal dunia. Secara keseluruhan, sejak tahun 2004 hingga 29 Mei 2006 telah terjadi 224 kasus Flu Burung dengan korban meninggal dunia sebanyak 127 orang. Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengatakan, ia tidak sependapat dengan anggapan WHO bahwa manusia berkemungkinan besar menjadi media penyebaran virus AI di Indonesia. "Sejauh ini virus AI hanya menular dari ayam atau burung, manusia yang tertular tidak menularkan ke orang lain dan belum ada kasus yang menyatakan manusia bisa menularkan virus itu," ujarnya. Supari mengakui, pihaknya juga berbeda pendapat dengan WHO tentang jumlah kasus AI di Indonesia. Departemen Kesehatan mencatat penyebaran AI di Indonesia sudah mencapai 50 kasus dengan 37 kasus kematian sementara versi WHO hanya 48 kasus dengan 36 kasus kematian.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006