Pesatnya pertumbuhan hotel ini bisa memicu perang tarif
Malang (ANTARA News) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Malang, Jawa Timur, mengemukakan sejumlah hotel kelas melati di wilayah itu terancam gulung tikar karena kalah bersaing dengan hotel-hotel berbintang yang tumbuh pesat.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang Herman Sumaryono mengakui pesatnya pertumbuhan usaha perhotelan di daerah itu tidak sebanding dengan pertumbuhan tingkat hunian (okupansi), sehingga hotel-hotel kelas melati kian terpuruk karena kalah bersaing dengan hotel berbintang.

"Bahkan, masa libur panjang sekolah yang dilanjutkan dengan cuti bersama perayaan Natal 2012 dan Tahun Baru 2013, sejumlah hotel kelas melati sama sekali tidak ada yang reservasi. Kondisi ini kan sangat memprihatinkan, padahal momen spesial seperti ini harusnya panen," katanya.

Ia mengemukakan momen spesial tahun baru hotel melati tidak memiliki program spektakuler sebagai fasilitas tambahan bagi tamu. Berbeda dengan hotel berbintang yang selalu menyelenggarakan acara khusus dan tidak sedikit yang mendatangkan artis ibukota.

Herman mengakui, acara-acara khusus bagi tamu tersebut juga menjadi kendala bagi hotel melati karena terbatasnya anggaran, apalagi hotel bintang sekarang tarifnya tidak berbeda jauh dengan hotel-hotel melati.

"Pesatnya pertumbuhan hotel di daerah ini bisa memicu perang tarif. Namun, kami berharap hotel-hotel berbintang juga bermain di kelasnya, jangan memasang tarif murah yang bisa mematikan hotel-hotel melati," ujarnya.

Jumlah hotel di Kota Malang saat ini sebanyak 60 hotel dan 15 di antaranya adalah berbintang. Jumlah tersebut belum termasuk yang "launching" dalam beberapa bulan terakhir ini, bahkan pada 2013 sedikitnya ada 18 hotel baru yang bakal dibuka di Kota Malang.

Sejumlah hotel baru yang dibuka pada tahun ini di antaranya adalah Hotel Olino, Hotel Savana dan Amaris Hotel.

Selain pesatnya pertumbuhan hotel, guest house di Kota Malang pertumbuhannya juga sangat pesat, terutama dengan cara mendesain rumah-rumah bangunan kuno menjadi guest house yang representatif yang membidik para wisatawan mancanegara.
(E009/M026)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012