Klaten (ANTARA News) - Pembagian logistik untuk korban gempa di Klaten, Jateng, masih belum merata, dan bahkan ada yang belum mendapat bantuan. "Di desa kami Bogem, Kecamatan Bayat yang letaknya dekat daerah Gunung Kidul, Yogyakarta sampai saat sama sekali belum disentuh bantuan. Warga terpaksa makan seadanya," kata Kaur Umum Desa Bogem, Kecamatan Bayat Tri Raharjo (4), di Bayat, Rabu. Ia mengatakan di daerah ini ada 900 kepala keluarga, rumah roboh total 18, rusak berat 156 dan rusak ringan 200, mereka itu sekarang tidur di tenda seadanya. "Memang rumah roboh tidak begitu banyak di banding daerah lainnya, tetapi rumah yang rusak berat itu juga sangat membahayakan karena retak-retak semuanya dan sewaktu-waktu bisa roboh, maka warga memilih tidur di tenda-tenda yang seadanya itu," kata Tri Raharjo. Sementara itu sesuai data Rabu (31/5) pukul 14.35 WIB yang dikeluarkan oleh Posko Dampak Gempa Bumi Kabupaten Klaten, di Kecamatan Bayat tercatat 25 orang meninggal dunia, 1.214 luka-luka, rumah roboh 1.468, rusak berat 4.324, rusak ringan 2.531 dan bangunan pemerintah rusak berat satu. Di tempat terpisah Ketua RT 9/RW 4 Dukuh Ngabetan, Kadibolo, Kecamatan Wedi Panut (60), mengatakan, didukuhnya ini ada dua RT dengan jumlah penduduk total 600 jiwa, yang sampai sekarang juga belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah. Ia mengatakan sementara ini untuk makan warga hanya mengandalkan belas kasihan sanak saudara yang kebetulan datang membawa makanan. "Saya tidak mengerti mengapa untuk dukuh kami ini sampai saat ini belum mendapat bantuan dari pemerintah, padahal transportasi menuju tempat ini juga tidak sulit meskipun letaknya jauh dari ibu kota kecamatan Wedi," ujarnya. Akibat keterlambatan penyaluran logistik, mengakibatkan banyak warga yang membuka posko bantuan di pinggir-pinggir jalan,untuk meminta belas kasihan sekadarnya kepada pengguna jalan di daerah tersebut. Banyaknya posko-posko meminta bantuan alakadarnya kepada pengguna jalan, mengakibat sering membuat arus lalu lintas di jalan-jalan antara Wedi menuju Bayat sering macet. Sementara itu sesuai data sementara yang dikeluarkan oleh Posko Dampak Gempa Bumi Kabupaten Klaten, Rabu sampai pukul 14.35 WIB tercatat 965 orang meninggal dunia, 16.781 luka-luka, 37.502 rumah roboh, 33.847 rusak berat, 37.27 rusak ringan dan bangunan pemerintah roboh 79, rusak berat 216 dan ringan 148. Untuk daerah yang paling parah di landa gempa tersebut yaitu Kecamatan Wedi 319 orang meninggal dunia, 2.799 orang luka-luka, rumah roboh,7.207, rusak berat 3.182, rusak ringan 1.227 dan bangunan pemerintah 44 rusak berat dan 19 rusak ringan. Di Kecamatan Gantiwarno korban jiwa meninggal dunia 308, luka-luka 9.136, rumah roboh 10.616, rusak berat 1.249, rusak ringan 620, bangunan pemerintah roboh 54. Kecamatan Prambanan meninggal dunia 181 orang, luka-luka 1.655 orang, rumah roboh 5.902, rusak berat 5.809, rusak ringan 1.998 dan bangunan pemerintah rusak berat 14.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006