Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan kebebasan pers di Indonesia pada era demokrasi saat itu belum menunjukkan tanggung jawab dan seringkali dimanfaatkan.

"Pers di Indonesia masih sering dimanfaatkan tetapi tidak disertai tanggung jawab kepada bangsa dan negara," katanya.

Marzuki Alie hadir pada peringatan hari ulang tahun ke-75 Perum LKBN ANTARA, di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA, Jakarta.

Dia mengatakan insan pers seharusnya memiliki rasa tanggung jawab terhadap perjalanan bangsa dan negara Indonesia.

"Bila pers tidak bertanggung jawab, perjalan pers tidak akan jelas mau ke mana. Karena itu posisi pers harus jelas," tuturnya.

Dia mencontohkan pemberitaan tentang DPR selama ini belum dilakukan secara berimbang. Karena pemberitaan media, DPR tercitrakan sebagai lembaga yang penuh dengan korupsi.

"Padahal masih banyak orang-orang yang bertugas di DPR adalah orang bersih dan menjalankan tugas dengan baik," ujarnya.

Namun, citra DPR menjadi buruk karena adanya generalisasi yang muncul akibat pemberitaan yang tidak berimbang dari media massa.

"Seharusnya ada porsi yang cukup bagi lembaga-lembaga negara seperti DPR untuk mendapatkan pemberitaan di media," ucapnya.

Pada acara hari ulang tahun ke-75, hadir sejumlah mantan pemimpin umum ANTARA seperti Ahmad Mukhlis Yusuf, Asro Kamal Rokan, Mohamad Sobary dan Parni Hadi. Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto hadir mewakili dan membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
(D018)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012