Jakarta (ANTARA) - PT Multi Makmur Lemindo Tbk (kode saham: PIPA) menargetkan pendapatan meningkat 25 hingga 30 persen year on year (yoy) setelah perseroan menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

“Tidak lain tidak bukan, omzet perusahaan harus meningkat, kami punya target setelah enam bulan pertama ini omzet kami bisa meningkat 25 hingga 30 persen,” ujar Direktur Utama PIPA Junaedi di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, pihaknya menargetkan laba bersih perseroan meningkat 50 persen yoy setelah ekspansi usaha tersebut dilakukan.

“Laba bersih berharap bisa paralel ya. Mudah- mudahan bisa meningkat minimal 50 persen yoy, dengan nanya omzet otomatis kami berharap juga efisiensi di pengeluaran (expenditure) kami akan membaik,” ujar Junaedi.

Selain itu, dengan pabrik baru tersebut pihaknya menargetkan kapasitas produksi perseroan bisa meningkat menjadi kisaran 600 hingga 900 metrik ton (MT) per bulan.

Selanjutnya, perseroan menargetkan pangsa pasar atau market share dalam industri pipa PolyVinyl Chloride (PVC) bisa masuk 5 hingga 10 besar dalam kurun beberapa tahun mendatang setelah pembangunan pabrik baru.

Market share kami masuk 5 hingga 10 besar secara output,” ujar Junaedi.

Sebagaimana diketahui, PIPA resmi menyelenggarakan Initial Public Offering (IPO) dengan meraih dana senilai Rp97,12 miliar yang akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

“Dengan memusatkan kegiatan produksi perseroan ke Cikande selain akan meningkatkan kapasitas dan varian produk pipa PVC, proses produksi Perseroan akan menjadi lebih efisien dan semakin maksimal,” ujar Junaedy.

Pihaknya menyebut saat ini kapasitas produksi terpasang mencapai 300 hingga 500 ton di Tangerang-Banten, dengan produk pipa PVC, lem kayu, ember cor, ember bening, talang air, serta lainnya.

Baca juga: Multi Makmur Lemindo resmi IPO, raih Rp97,1 miliar untuk bangun pabrik
Baca juga: Multi Makmur Lemindo tetapkan harga saham IPO Rp105 per lembar
Baca juga: Pakar Hukum Pasar Modal: IPO berbeda dengan privatisasi

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023