Jakarta (ANTARA News) - Perum LKBN ANTARA hari ini menggelar seminar nasional "BUMN dan Kampanye Antikorupsi" untuk mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, transparan dan efisien melalui tata kelola perusahaan yang baik.

"Melalui seminar ini diharapkan ada masukan bagaimana menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif dan membuahkan hasil maksimal bagi BUMN terutama mencegah praktek korupsi dan suap," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Saiful Hadi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, dengan meningkatan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab dan adil pada prinsip GCG maka nilai BUMN akan bertambah sehingga berdaya saing kuat secara nasional maupun internasional.

"GCG merupakan praktik pengelolaan perusahaan secara amanah dan bijaksana dengan mempertimbangkan keseimbangan pemenuhan kepentingan seluruh pengambil kebijakan" katanya.

Saiful mengatakan saat ini dari 141 BUMN yang 31 perusahaan atau 21,98 persen diantaranya masih merugi.

"Sejumlah kalangan memvonis kerugian yang dialami BUMN disebabkan praktik korupsi dan budaya suap di perusahaan milik negara itu," ujarnya.

Menurut dia, praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotise (KKN) pada BUMN dapat dihindari dengan mengelola perusahaan secara lebih terbuka dan transparan serta membuat jera oknum yang berupaya memperkaya diri sendiri.

Ketua Panitia Seminar Nasional HUT ANTARA Budi Santoso mengatakan seminar ini adalah rangkaian acara HUT Perum LKBN ANTARA ke 75 dan yang kedua setelah seminar sehari sebelumnya bertema "Energy Outlook 2013".

(I028/B013)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012