Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung pembentukan Lembaga Museum Batik di lingkungan Yayasan Kadin Indonesia dengan ruang lingkup nasional di Pekalongan yang diharapkan akan bisa menjadi pusat perdagangan batik dan badan klinik usaha nasional. Ketua Umum Kadin Indonesia, Mohammad S Hidayat kepada pers di Jakarta, Selasa, mengatakan, dukungan Kadin Indonesia terhadap pembentukan itu, setelah adanya permintaan dari tim pemrakarsa yang merencanakan pendirian Museum Batik dengan ruang lingku nasional di Pekalongan yang terdiri Dewan Pengurus Kadin Indonesia, LP3E Kadin Indonesia, Walikota Pekalongan serta sejumlah pengusaha batik. Dengan adanya permintaan itu, Kadin Indonesia segera memberikan persetujuan dan mendukungnya secara penuh dengan sejumlah alasan mendasar atas persetujuan itu, katanya. Pertama, industri perbatikan nasional yang pada umumnya berbentuk usaha mikro, rumah tangga, kecil, menengah dan usaha koperasi serta kegiatan pendukungnya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang. Dukungan Kadin Indonesia itu juga untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan, terutama UKM dengan dibentuknya PT Usaha Kita Makmur (UKM), serta mendorong meningkatnya peran mediasi perbankan dalam mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), katanya. Selain itu, menurut dia, batik merupakan komoditi ekspor yang nilainya jutaan dolar AS setiap tahunnya dan salah satu usaha ekonomi pendukung utama kegiatan pariwisata. Batik bahkan merupakan icon Indonesia dan ini perlu diperjuangkan bersama agar menjadi Indonesia Heritage yang diakui oleh dunia internasional, ucapnya. Karena itu, Museum Batik yang akan didirikan mempunyai misi mendukung usaha untuk mengembangkan seni budaya Indonesia dan bisnis perbatikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak, tegasnya. Untuk mengelola Museum Batik tersebut maka dibentuk Lembaga Museum Batik di Lingkungan yayasan Kadin Indonesia yang mempunyai beberapa unit usaha seperti PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia dan PT Armo Kadinet. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu dalam kesempatan itu mengatakan, dengan dibentuknya Lembaga Museum Batik, maka batik tersebut akan mempunyai nilai tambah dan memberikan peningkatan pendapatan daerah. Bahkan dengan adanya pusat perdagangan dan klinik usaha, maka desain batik tersebut akan lebih menarik sehingga mendorong para pedagang baik yang dari Arab, Cina maupun Jepang untuk membelinya lebih banyak lagi, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006