Peluang Indonesia untuk memanfaatkan pasar dunia akan semakin meningkat apabila mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan memenuhi pasokan secara cepat dan tepat,"
Jakarta (ANTARA News) - Prospek industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia akan semakin meningkat karena tingginya permintaan di pasar domestik dan menjadi andalan untuk sektor industri manufaktur.

Industri TPT merupakan salah satu industri penting di Indonesia dan sebagai komoditi andalan industri manufaktur, kata Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, kontribusinya sangat signifikan dalam memperoleh devisa ekspor dan penyerapan tenaga kerja, serta mempunyai peran strategis dalam proses industrialisasi karena produk yang dihasilkan mulai dari bahan baku atau serat sampai dengan barang konsumsi seperti pakaian mempunyai keterkaitan pada sektor industri maupun sektor ekonomi.

Pemerintah, menurut Alex, optimistis prospek industri TPT akan semakin baik pada masa mendatang karena permintaan pasar di dalam negeri yang terus meningkat serta tingginya konsumsi dunia.

"Peluang Indonesia untuk memanfaatkan pasar dunia akan semakin meningkat apabila mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan memenuhi pasokan secara cepat dan tepat," paparnya.

Dalam perkembangan industri TPT, lanjut Alex, banyak kendala yang dihadapi produsen karena umur mesin yang sebagian besar sudah berusia tua.

"Faktor usia mesin sangat mempengaruhi produksi industri TPT nasional dan pesaing-pesaing baru seperti Thailand, Bangladesh, Vietnam, dan beberapa negara lain telah mengadopsi teknologi baru dan modern. Terlebih lagi, semakin terbukanya pasar dalam negeri oleh produk-produk impor dari China," ujarnya.

Alex menyatakan untuk meningkatkan kinerja sektor TPT, pemerintah telah meluncurkan program restrukturisasi mesin dan peralatan industri.

"Pemerintah berharap dunia usaha dan pelaku usaha pertekstilan dapat memanfaatkan program dengan baik, sehingga industri TPT memiliki daya saing yang baik di dunia internasional," tandasnya.
(KR-SSB/S004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012