Media memiliki kekuatan untuk mendorong dan menarik seseorang untuk menjadi pemimpin
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Akhmad Kusaeni mengatakan media merupakan institusi yang paling dipercaya publik saat ini sehingga para calon pemimpin harus mendekati media untuk meningkatkan popularitas.

"Media memiliki kekuatan untuk mendorong dan menarik seseorang untuk menjadi pemimpin. Media memiliki peran dalam politik dan proses pencarian pemimpin bangsa," kata Akhmad Kusaeni di Jakarta, Rabu.

Akhmad Kusaeni menjadi salah satu pembicara dalam Chief Editor Meeting bertema "Mencari Sosok Pemimpin Masa Depan" di Hotel Borobudur, Jakarta.

Dia mengatakan calon pemimpin supaya bisa terpilih memiliki tiga syarat, yaitu dikenal atau memiliki popularitas, memiliki rekam jejak yang baik dan modal politik yang cukup.

"Karena itu media berperan besar untuk meningkatkan popularitas. Bahkan, dalam sistem pemilihan langsung saat ini, anggaran untuk kampanye di media mendapat porsi yang cukup tinggi," katanya.

Namun, dia mengingatkan, popularitas sangat berbeda dengan elektabilitas. Seorang yang populer dan sering muncul di media belum tentu akan didukung dan dipilih untuk menjadi seorang pemimpin.

"Karena itu rekam jejak yang baik juga penting. Media memiliki peran untuk menyampaikan rekam jejak seorang calon pemimpin sesuai dengan fakta-fakta yang ada," tuturnya.

Selain media massa, dia mengatakan media sosial juga memiliki peran penting dalam menentukan keterpilihan seseorang. Hal itu karena pemilih-pemilih pemula saat ini adalah generasi yang sudah sangat akrab dengan media sosial.

Karena itu, seringkali tim kampanye atau pendukung calon pemimpin tertentu menggunakan media sosial untuk mengampanyekan calonnya dan menyerang pesaingnya meskipun informasi yang disampaikan kadang tidak benar.

"Kekuatan media sosial adalah membangun persepsi seolah menjadi realitas sehingga masyarakat tergiring dengan persepsi itu," katanya.
(D018/E001)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012