Jakarta (ANTARA) - Malaysia akan segera menyambut merek kendaraan listrik (EV) China lainnya bernama Neta, sebuah merek di bawah Hozon Auto.

 Neta saat ini menawarkan tiga model di pasar China yaitu Neta S, Neta U-II (penerus Neta U) dan Neta V. Dari ketiganya, hanya crossover Neta V yang digambarkan di situs web Neta Auto Malaysia dan halaman media sosial.

Paultan.org pada Jumat (24/3) melaporkan EV tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 dan mengendarai platform HPC yang sama yang digunakan oleh Neta U-II.

Di Thailand, Neta V memiliki baterai lithium-ion 38,5-kWh yang menggerakkan motor listrik yang dipasang di depan dengan peringkat 95 PS (94 hp atau 70 kW) dan torsi 150 Nm.

Baca juga: Penjualan dan ekspor produsen mobil China JAC naik pada Februari 2023

Menawarkan jangkauan 384 km, mengikuti standar NEDC (angka WLTP biasanya sekitar 20 persen lebih rendah), model ini lebih cocok untuk mengemudi di kota dengan kecepatan tertinggi 101 km/jam dan waktu 0-50 km/jam 3,9 detik.

Untuk pengisian daya, Neta V dapat menerima input AC maksimal (Tipe 2) sebesar 6,6 kW, dengan pengisian penuh memakan waktu delapan jam. Ada juga pengisian cepat DC pada puncak 100 kW yang mendapatkan baterai dari status pengisian daya 30-80 persen hanya dalam 30 menit, sementara sistem vehicle-to-load (V2L) mengeluarkan hingga 3,3 kW untuk memberi daya pada aksesori eksternal.

Jika Anda penasaran dengan ukurannya, Neta V berukuran panjang 4.070 mm, lebar 1.690 mm, tinggi 1.540 mm dan memiliki jarak sumbu roda yang mencakup 2.420 mm.

Sebagai perbandingan, Toyota Yaris saat ini yang dijual di Malaysia memiliki panjang 4.140 mm, lebar 1.730 mm, tinggi 1.475 mm dan jarak sumbu rodanya 2.550 mm.

Perangkat standar termasuk velg 16 inci, lampu depan otomatis (proyektor halogen), DRL LED, lampu belakang LED, keyless entry and start, panel instrumen digital 12 inci, rem parkir elektronik, layar sentuh infotainment 14,6 inci dengan kamera mundur dan enam speaker, pelapis kulit sintetis, kursi depan listrik empat arah, dan dua airbag.

Tidak ada sistem bantuan pengemudi seperti pengereman darurat otonom yang ditawarkan di Thailand, meskipun ada auto brake hold, hill start assist, hill descent control, tyre pressure monitor dan passive cruise control di atas sistem keselamatan pasif yang biasa.

Baca juga: Intip mobil listrik di CIIF Shanghai, harganya mulai Rp130 jutaan

Baca juga: China masih jadi pasar terpenting mobil bermesin pembakaran Jerman

Baca juga: Off-road SUV Chery TJ-1 terpantau di China

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023