Jakarta (ANTARA News) - Kekayaan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie mengalami kenaikan Rp139 miliar dalam tempo setahun yakni Rp1,190 triliun pada 2004 menjadi Rp1,329 triliun pada tahun 2005. Hal itu terungkap dalam pengumuman kekayaan pejabat negara yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Selasa, yang antara lain dihadiri oleh Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Muhammad Sigit, Pelaksana Harian Deputi Pencegahan Lambok Hutauruk, dan Staf Khusus Menko Kesra Lalu Mara Satria Wangsa. Lalu Mara menjelaskan, kenaikan kekayaan Ical, panggilan akrab Aburizal Bakri, dikarenakan naiknya harga surat berharga yang dimiliki mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu dan bunga investasi. Pada 29 Oktober 2004 surat berharga yang dimiliki Ical bernilai Rp1,154 triliun, namun pada 31 Desember 2005 surat berharga itu naik nilainya menjadi Rp1,286 triliun atau mengalami kenaikan lebih dari Rp130 miliar. Sementara itu kekayaan mantan Menko Kesra yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Timur Tengah Alwi Shihab justru dilaporkan mengalami penurunan dari sebesar Rp18,609 miliar tahun 2004 menjadi Rp18,174 miliar pada tahun 2005. Lambok Hutauruk menyatakan, saat ini masih ada sejumlah pejabat negara yang belum melaporkan kekayaannya. Mereka antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Paskah Suzeta, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kapolri Jenderal Pol Sutanto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006