Kolombo (ANTAR News) - Seorang komandan lapangan senior Macan Tamil tewas ditembak di Sri Lanka timur, Minggu, oleh seorang bersenjata tak dikenal, kata beberapa sumber pemberontak dan militer. Korban yang diidentifikasi sebagai Ramanan, orang kedua di sayap militer Macan Tamil dan tokoh intelijennya di wilayah timur, tewas ditembak di daerah yang dikuasai pemberontak, Vavunathivu, kata sumber-sumber pemberontak. Mereka mengatakan, Ramanan memiliki pangkat kolonel di pasukan gerilya dan dikirim ke provinsi bergolak di kawasan timur untuk memimpin pekerjaan intelijen setelah perpecahan dalam kelompok Macan Tamil pada Maret 2004. Sejumlah pejabat militer pemerintah mengatakan, mereka mencurigai kelompok sempalan Tamil yang dipimpin V. Muralitharan, yang lebih dikenal sebagai Kolonel Karuna, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penembakan itu. Ramanan adalah salah soerang gerilyawan Macan Tamil berpangkat tertinggi yang tewas sejak kelompok itu mengadakan gencatan senjata dengan pasukan pemerintah pada Februari 2002. Pengamat gencatan senjata Skandinavia menyatakan, gencatan senjata saat ini hanya sebatas perjanjian di kertas setelah peningkatan gelombang kekerasan sejak Desember yang merenggut lebih dari 500 jiwa, termasuk lebih dari 200 orang pada April saja. Selain pembunuhan komandan pemberontak Macan Tamil itu, sedikitnya tiga orang lagi tewas dalam kekerasan yang terjadi Minggu. Dua prajurit tewas dan seorang lagi cedera dalam dua serangan ranjau di wilayah utara dan timur, sementara seorang pelajar berusia 12 tahun tewas ditembak di wilayah timur, kata beberapa pejabat. Organisasi-organisasi bantuan asing juga diserang granat di kota pelabuhan Trincomalee, Sri Lanka timurlaut, dimana seorang warga Serbia dan dua pegawai setempat cedera, kata kementeiran pertahanan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006