Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak bisa mengirimkan wakilnya untuk menghadiri sarasehan kebangkitan nasional tanggal 20 Mei yang diselenggarakan Amien Rais dan beberapa tokoh lainnya karena undangan tersebut hanya ditujukan kepada pribadi Yudhoyono dan bukannya kepada presiden. "Presiden tidak bisa mewakilkan undangan tersebut karena surat tersebut bukan dikirimkan kepada lembaga kepresidenan," kata jurubicara Kepresidenan Andi Malarangeng kepada pers di kantor kepresidenan, Jakarta, Jumat. Mantan Ketua MPR Amien Rais baru-baru ini menjelaskan kepada pers di Jakarta bahwa ia telah mengundang Presiden Yudhoyono untuk menghadiri sarasehan kebangkitan nasional, namun ternyata undangan tersebut baru disampaikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional Sutrisno Bachir kepada Yudhoyono melalui Andi Malarangeng Jumat siang. Selain undangan itu tidak ditujukan kepada presiden, presiden juga tidak bisa memenuhinya karena pada Sabtu (20/5), Yudhoyono menghadiri acara bersama AA Gym di Bandung. Di dalam kopi surat yang dibagikan kepada para wartawan, undangan tersebut ditujukan "Kepada Yth. Bapak Dr. Susilo B. Yudhoyono". Surat undangan tersebut tidak ditandatangani sama sekali oleh siapapun juga, karena yang tercantum hanyalah nama-nama sejumlah pengundang, seperti Amien Rais, Alvin Lie, Dita Indah Sari, Dradjad Wibowo, Pramono Anung, Mohammad Sobari, MH Ainun Najib serta Kwik Kian Gie. Andi mengatakan, pada dasarnya Presiden Yudhoyono siap berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat asalkan materi tersebut jelas serta waktunya cocok dengan jadual kenegaraan. Dalam surat undangan kepada Yudhoyono itu juga tidak dicantumkan apakah Yudhoyono akan menjadi pembicara atau tidak, karena yang dicantumkan hanyalah permintaan untuk menghadiri sarasehan dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional, 20 Mei.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006