XBB.1.5 diperkirakan menyumbang 74,7 persen dari total kasus COVID-19 di AS, naik dari 65,9 persen pada pekan sebelumnya. BQ.1.1 masih menjadi galur paling umum kedua dengan cakupan mencapai 15,3 persen dari total kasus.
P
CDC mulai melacak XBB.1.5 secara terpisah dari galur induknya, XBB, sejak pekan yang berakhir pada 12 November tahun lalu, ketika galur tersebut hanya menyumbang 0,1 persen dari total kasus secara nasional. Sejak saat itu, XBB.1.5 menyebar dengan cepat di AS.
XBB.1.5 saat ini menjadi varian yang paling menular di negara tersebut. Subvarian ini dapat memicu lebih banyak kasus COVID-19 berdasarkan karakteristik genetik dan estimasi laju pertumbuhan awal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023