Shanghai, China (ANTARA) - Raksasa produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla menjual sekitar 66.000 unit kendaraan di China pada Januari 2023, naik 10,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian disampaikan perusahaan itu pada Jumat (3/2).

Pada awal Januari, produsen mobil listrik tersebut memangkas harga sejumlah model buatan China yang populer, termasuk Model 3 dan Model Y, sebesar 20.000 hingga 48.000 yuan (1 yuan = Rp2.211) atau sekitar 2.968,15 hingga 7.123,56 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.868).

Selama periode liburan Tahun Baru Imlek di akhir Januari, showroom dan pusat pengiriman Tesla di China menarik banyak konsumen dan mencatatkan penjualan yang signifikan setelah harga model mobil terlarisnya menyentuh level terendah.

"Dalam jangka panjang, pasar mobil China, khususnya pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), memiliki prospek yang cerah. Dibandingkan dengan negara-negara maju, tingkat kepemilikan mobil per kapita China masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar," ujar Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA).

Menurut perkiraan CPCA, penjualan kendaraan penumpang energi baru di China akan mencapai 8,5 juta unit pada 2023.

Gigafactory Tesla di Shanghai, Gigafactory pertama produsen mobil itu di luar AS, mengirimkan 710.000 unit kendaraan pada 2022, meningkat 48 persen dari 2021, demikian Xinhua dikutip Minggu.


 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023