Semarang (ANTARA News) - Barisan Muda Partai Amanat Nasional Jawa Tengah menuntut DPP PAN mengalokasikan kuota 10 persen kursi legislatif bagi para kadernya, mulai dari DPRD kabupaten/kota, provinsi, dan DPR. "Sekarang tidak ada satu pun kader DPP BM PAN yang menjadi anggota DPR. Kalau DPRD provinsi dan kabupaten/kota memang ada, namun jumlahnya jauh di bawah 10 persen," kata Ketua DPW BM PAN Jateng, Agung Purno Sarjono, di Semarang, Sabtu. Ditemui seusai rehat silaturahmi empat kandidat Ketua Umum DPP BM PAN di Semarang, Agung menegaskan, rendahnya apresiasi DPP menunjukkan partai kurang menghargai kiprah dan kinerja BM PAN, yang selama masa kampanya berada di barisan terdepan. Agung yang juga anggota DPRD Kota Semarang itu menegaskan, kuota 10 persen itu harus terealisasi dengan cara menempatkan para kader BM PAN pada urutan jadi untuk DPRD dan DPR. "Ya percuma kalau 10 persen kader itu ditempatkan pada urutan bawah. Berkiprah di BM PAN harus mendapatkan `reward` (imbalan) berupa karir menjadi anggota legislatif. Selama ini partai kurang menghargai BM PAN," katanya. BM PAN dalam struktur kepengurusan di DPP PAN mendapat jatah sebagai Ketua Badan Pembinaan Pemuda dan Olahraga, namun tidak otomatis ketuanya menjadi calon jadi pada pemilihan anggota DPR. Mengenai dukungan terhadap empat kandidat Ketua Umum DPP BM PAN, Agung mengemukakan, kecenderungan dari DPD BM PAN akan memilih Rizky Shadiq dari Jawa Timur, meski Jateng memiliki kader sendiri Ahmad Faizal Rais, keponakan Amien Rais. Selain dua calon tersebut, yang akan maju dalam Kongres BM PAN di Jakarta 25-28 Mei mendatang adalah Yandri Susanto (Jakarta) dan Azis Subekti (Jakarta). Diperoleh keterangan, Yandri juga memiliki dukungan kuat dari beberapa daerah. "Dasar kami memilih calon kandidat adalah kinerja selama mereka berkiprah di BM PAN. Rizky berkompeten untuk menempati posisi Ketua Umum BM PAN," katanya. Ketua DPP BM PAN sekarang Syahrir Hamid. Setiap DPD memiliki satu suara dalam kongres nanti, sehingga Jatenga yang terdiri dari 35 kabupaten/kota akan memiliki 35 suara ditambah dua suara dari DPW, sehingga total suara yang dimiliki 37 suara.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006