Jakarta (ANTARA News) - Salah satu pelaku dan saksi sejarah peristiwa Sumpah Pemuda 1928 Johanna Masdani, Sabtu pukul 07.15 WIB meninggal pada usia 95 tahun di rumahnya Jalan Menteng Raya nomor 25 Jakarta Pusat. Johanna Masdani, yang lebih dikenal dengan Jo Masdani termasuk ke dalam 71 pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda 1928 dan turut serta mengikrarkan sumpah pemuda yang berlangsung di sebuah Gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat. "Oma meninggal karena memang usia sudah lanjut, hingga akhir hayatnya tidak ada penyakit serius yang dideritanya, " kata salah seorang cucu Jo Masdani, Siska Kristanto di Jakarta, Sabtu. Lebih jauh ia menjelaskan hingga akhir hayatnya, Jo Masdani menjalankan profesinya sebagai Psikolog. "Oma juga mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia," kata Cindy Astono, cucu Jo yang lainnya. Menurut keterangan pihak keluarga, Jo Masdani akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Senin (15/5). "Saat ini kami masih menunggu konfirmasi apakah Jenazah besok disemayamkan di gedung Pola atau di Auditorium Universitas Indonesia. Yang jelas pada Senin (15/5) Oma diberangkatkan ke Kalibata tidak dari rumah, tapi dari tempat ia disemayamkan besok," kata Siska. Ia menjelaskan beberapa rekan dan sahabat Jo yang telah datang melayat antara lain dari keluarga besar Fakultas Psikologi UI dan juga wartawan senior Rosihan Anwar. Johanna Masdani lahir di Amurang Sulawesi Utara 29 November 1910, menempuh pendidikan dasar di Minahasa hingga kemudian lulus daru Fakultas Psikologi UI pada 1961 dan kemudian mengambil pendidikan lanjutan di Amerika Serikat dan Inggris pada kurun 1970an. Suami Johanna, Masdani juga merupakan salah satu peserta Kongres Pemuda 1928. Masdani sendiri tutup usia pada 1967. Hingga akhir hayatnya baik Jo maupun Masdani tetap aktif dalam kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006