Magelang (ANTARA News) - Sebanyak 611 jiwa warga dua dusun di lereng Merapi, Kabupaten Magelang, di evakuasi dari daerah bahaya letusan ke tempat pengungsian setelah pengumuman kenaikan status aktivitas vulkanik Merapi dari siaga menjadi awas, Sabtu (13/5) pukul 08.30 WIB. Kepala Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Suharno di Magelang, Sabtu, mengatakan, warga Dusun Sumberejo yang di evakuasi 339 jiwa (89 KK) dan Dusun Kaliurang Utara 272 Jiwa (76 KK), mereka itu tinggal di sekitar delapan hingga sembilan kilometer dari puncak Gunung Merapi di kawasan Kali Krasak dan Bebeng. Hingga sekitar pukul 12.46 WIB mereka di evakuasi dari dusun itu ke titik kumpul di Balai Desa Kaliurang dan SD Kaliurang II dengan menggunakan tiga truk, dibawa ke tempat penampungan II di Gedung SDN Jumoyo Salam. "Ada penegasan tadi malam, bahkan pak Bupati (Singgih Sanyoto red--) sampai pukul 03.30 WIB masih di sini meminta supaya warga mengungsi karena Merapi semakin mengkhawatirkan," katanya. Sebenarnya, kata dia, masyarakat ingin berada di titik kumpul di balai desa tetapi karena statusnya sudah awas, maka mereka dibawa ke tempat penampungan sementara (TPS) II. Ia mengatakan, awan panas dan lava pijar sudah terlihat dari dusun tersebut. "Tetapi yang aneh belum terasa ada gempa dan kilat sebagai tanda kalau Merapi akan meletus," katanya. Suparmi (33) warga Kaliurang Utara yang menggendong anak ketiga Desi Fitriani (3) terlihat meneteskan air mata saat di evakuasi, suaminya Surandi (45) tetap menjaga rumah bersama-sama kaum lelaki lainnya di dusun tersebut. "Sejak tadi malam anak saya panas, batuk dan pilek, kemarin sudah saya mintakan obat tetapi sekarang kambuh sakit lagi," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006