Borobudur (ANTARA News) - Status aktivitas vulkanik Gunung Merapi telah dinaikan dari siaga ke awas pada Sabtu (13/5) sekitar pukul 08.30 WIB, kata Bupati Magelang Singgih Sanyoto. "Tadi sejak pukul 08.30 WIB status Merapi menjadi awas," katanya saat pidato penghijauan Bukit Menoreh yang mengitari Candi Borobudur dengan dihadiri Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar di Borobudur, Magelang, Sabtu, dalam rangka Perayaan Waisak Tahun 2006 yang diselenggarakan Konferensi Sangha Agung Indonesia. Pada kesempatan pidato di tanah lapang Dusun Tanjungsari Desa Tuk Songo Kecamatan Borobudur sekitar tiga kilometer Barat Candi Borobudur itu Bupati Singgih tidak menyebut secara rinci pihak yang menaikkan status aktivitas vulkanik Merapi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian yang berkantor di Yogyakarta selama ini memantau perkembangan vulkanik Merapi. Sejak 12 April lalu status Merapi dinaikkan dari waspada ke siaga. Status Merapi terdiri aktif normal, waspada, siaga dan awas. Merapi meletus terakhir Februari 2001. Sekretaris Harian Satlak PB Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, keputusan kenaikan status Merapi dari siaga ke awas itu berasal dari BPPTK, Sabtu (13/5). Singgih mengatakan, pemda setempat harus segera mengungsikan sekitar 15 ribu jiwa dari total seluruh warga Magelang yang tinggal di daerah bahaya Merapi karena terjadinya kemungkinan kuat Merapi bakal meletus. Sementara itu, Menteri Witoelar mengatakan, pentingnya semua pihak meningkatkan kewaspadaan terkait dengan kemungkinan Merapi meletus dalam waktu dekat. Pada kesempatan itu Witoelar juga berpesan terutama kepada masyarakat lereng Merapi untuk bersikap ikhlas dan sabar menghadapi berbagai kemungkinan terkait Merapi. Terjadinya perubahan alam, katanya, sebagai rekayasa besar yang sedang berlangsung di alam. Masyarakat lereng Merapi harus mengikuti berbagai petunjuk untuk penyelamatan dari bencana Merapi, kata Rachmat Witoelar.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006