Makassar (ANTARA) - PLN berencana membangun tiga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, berkapasitas 3.207 kWp, guna meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

Untuk itu PLN berkolaborasi dengan PT Deltamas Solusindo dan PT Semesta Energi Services.  "Ini menjadi komitmen PLN dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan, khususnya di wilayah Sulselrabar," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Sabtu.

Kehadiran tiga PLTS itu, lanjutnya, bakal memperkuat keandalan pasokan listrik serta perbaikan pelayanan pada pelanggan eksisting yang berada di sekitar lokasi tersebut.

Baca juga: PLN: 71 desa 3T di Sulselrabar telah teraliri listrik pada 2022

PLTS ini terdiri dari PLTS berkapasitas 1.398 kWp di Desa Pasimarannu, PLTS berkapasitas 1.114 kWp di Desa Takabonerate, PLTS berkapasitas 695 kWp di Desa Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, dan direncanakan beroperasi secara pada Oktober 2023, dengan total investasi Rp92 miliar.

"Semoga dengan adanya kontrak pembangunan tiga PLTS bisa selesai sesuai rencana, sehingga masyarakat yang berada di Kepulauan Selayar bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian di sana,” ujar Andy.

PLTS ini dapat menjadi pasokan tambahan dalam melayani 29.392 pelanggan serta menjadikan empat pembangkit EBT yang hadir di Kabupaten Kepulauan Selayar, yang sebelumnya telah diresmikan PLTS pada April 2022 dengan kapasitas 1,3 Mega Watt peak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai.

Baca juga: PLN garap ladang panel surya seluas 1,46 hektare di Sulawesi Selatan

Direktur PT Deltamas Solusindo Henry Saputra mengungkapkan penandatangan kontrak atas pembangunan PLTS ini merupakan peran aktif terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran EBT.

"Kami siap untuk menyelesaikan amanah yang diberikan dan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, sehingga semakin banyak pulau-pulau terpencil yang memperoleh listrik melalui pembangkit berbasis EBT," ujar Henry.

Direktur Utama PT Semesta Energi Services, Herman mengatakan untuk bisa beroperasi, tiga PLTS membutuhkan waktu delapan bulan dan diperlukan sinergi yang baik agar proses pekerjaan berjalan lancar.

Baca juga: EBT Jadi Energi Masa Depan, PLN Siap Perkuat Smart Grid
 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023