Jakarta (ANTARA) - Perusahaan riset teknologi global Counterpoint mengatakan Sony menjadi pemimpin pasar khusus untuk sensor kamera di ponsel-ponsel pintar terutama sejak sensornya digunakan dalam iPhone 14 series.

Analis senior dari Counterpoint Ethan Qi mengungkapkan di tengah kondisi pasar sensor kamera turun sebesar enam persen dengan jumlah pendapatan total 13 miliar dolar AS dibanding 2021 namun ternyata di tengah kontraksi Sony tetap bisa bertumbuh.

Dalam unggahan blog Counterpoint, Rabu, pendapatan Sony bertambah sebesar lima persen di 2022 dari 2021 dan berhasil menempati posisi pertama sebagai pemimpin industri dengan dominasi pasar sebesar 54 persen di pasar global.

Sony dinilai mendulang peningkatan pendapatan berkat sensornya yang hadir di iPhone 14 series.

Baca juga: Sony sebut kekurangan pasokan PlayStation 5 telah berakhir

Adapun untuk seluruh iPhone 14 series meningkatkan sensor kamera dari generasi terdahulu, menyematkan sensor Sony IMX 714 pada kamera depan.

Lalu untuk sensor kamera belakangnya khusus iPhone 14 dan 14 Plus menggunakan sensor IMX703 dan IMX372.

Berbeda dari versi reguler, untuk iPhone 14 Pro dan Pro Max menggunakan empat sensor terdiri dari Sony IMX803 untuk kamera utama, Sony IMX633 untuk lensa ultrawide-nya, IMX713 untuk lensa telefoto, dan sensor 3D Sensing menggunakan IMX590.

Berkat peningkatan sensor tersebut Sony diperkirakan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar 6 dolar AS dari setiap unit yang terjual atau diperkirakan memiliki nilai penjualan sebesar 300 juta dolar AS (Rp4,5 triliun) untuk semester II di 2022.

Pemain lainnya di industri sensor kamera yang memegang dominasi ialah Samsung LSI dengan dominasi mengisi produk-produk Android.

Memegang pendapatan total di industri global sebesar 34 persen, Samsung berhasil menyediakan sensor kamera yang ramah di kantong untuk ponsel-ponsel entry level.

Ada sebanyak 200 juta unit sensor yang dikirimkan Samsung untuk dipasang sebagai sensor utama di kamera utama ponsel kelas pemula atau di kamera depan untuk kelas menengah.

Sementara sisa pendapatan global sebesar 12 persen berasal dari gabungan perusahaan lain yakni Omnivision, Galaxycore, SK Hynix, dan pemain lainnya.

Diperkirakan kondisi ini masih akan berlanjut di 2023, dengan dominasi Sony serta Samsung masih kuat mengingat keduanya kini tengah berlomba-lomba menyiapkan sensor baru untuk ponsel kelas premium.

Samsung menyiapkan sensor 200 MP yang mungkin dipamerkan di ponsel premiumnya mendatang yakni Galaxy S23 Ultra, sedangkan Sony tengah bersiap meningkatkan sensornya untuk kamera 50 MP.

Meski ada ancaman resesi global, Counterpoint memperkirakan secara umum ada potensi pasar sensor kamera ponsel pintar bisa meningkat selama inovasi dan teknologi kamera masih menjadi salah satu daya tarik pada pembelian ponsel pintar.

Baca juga: TSMC masih pimpin industri chipset di kuartal pertama 2022

Baca juga: Pasar ponsel Eropa lesu karena pandemi dan perang

Baca juga: iPhone XR terlaris di QIII 2019

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023