Jakarta (ANTARA) - Tata Group sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik di India dan Eropa untuk memproduksi sel baterai untuk kendaraan listrik (EV), kata kepala keuangan unit mobil PB Balaji kepada Reuters dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.

Dengan total penjualan 50.000 mobil listrik hingga saat ini, Tata Motors India mendominasi pasar kendaraan listrik negara tersebut dan telah merencanakan untuk meluncurkan 10 model listrik pada Maret 2026.

Reuters pada Minggu melaporkan bahwa perusahaan mengharapkan model listrik untuk mencapai seperempat dari total penjualan pada tahun 2025 dari saat ini sekitar 8 persen.

Melokalkan manufaktur sel untuk baterai kendaraan listrik adalah kunci untuk meningkatkan komponen lokal pada mobil listrik dan akan membantu pembuat mobil tersebut mengembangkan rantai pasokan lokal juga, kata Balaji di sela-sela pameran mobil Auto Expo India di Greater Noida, di Utter Pradesh.

Tata sedang mengevaluasi dua basis produksi, satu lagi di Eropa, agar kebutuhan sel baterai unit mobil mewahnya Jaguar Land Rover yang memiliki fasilitas manufaktur di sana juga dapat terpenuhi.

Balaji mengatakan investasi dalam pembuatan sel akan dilakukan oleh perusahaan induknya Tata Sons tetapi tidak merinci garis waktunya.

"Kita harus mengumumkannya lebih cepat daripada nanti," katanya.

Tata mengharapkan bisnis kendaraan listriknya menjadi arus kas positif pada tahun 2025 sementara perusahaan juga fokus untuk meningkatkan profitabilitas bisnis, kata Balaji.

Model baru Tata akan mencakup jarak tempuh yang lebih luas dan titik harga yang lebih tinggi karena Tata Motors berupaya memperkuat keunggulannya. 

Baca juga: Tata Motors ingin tambah model mobil listrik yang lebih mahal

Baca juga: Tata resmi selesaikan akuisisi pabrik Ford India

Baca juga: Tata Motors segera akuisisi pabrik Ford di Sanand, India
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023