Jakarta (ANTARA) - General Motors Co merebut kembali posisi teratas dalam penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) dari saingannya, Toyota Motor Corp, pada tahun 2022.

Menurut laporan Reuters, Kamis, hal ini tercapai karena GM mampu memenuhi permintaan yang kuat untuk mobil dan truk meskipun terjadi gangguan pasokan di seluruh industri.

Baca juga: Mobil tenaga surya dari Belanda masuk pasar Amerika tahun depan

Penjualan GM di 2022 mencapai 2.274.088 kendaraan, atau lebih tinggi dari Toyota yang meraih 2.108.458 unit kendaraan terjual. Menyusul pencapaian tersebut, saham GM pun dilaporkan naik 2,7 persen pada Rabu (4/1) waktu setempat.

Sementara itu, kekurangan inventaris yang berasal dari melonjaknya biaya material dan krisis chip semikonduktor yang terus-menerus telah menghambat produksi di banyak pembuat mobil, membuat harga mobil dan truk tetap tinggi. Merek-merek dari Asia merupakan yang paling terpukul.

"Toyota masih termasuk yang paling ketat dalam hal inventaris," kata ekonom senior Cox Automotive, Charlie Chesbrough.

Pembuat mobil Jepang itu memangkas target produksi setahun penuh pada bulan November. Penjualan segmen utamanya, yakni SUV, turun 8,6 persen pada 2022, menurut data terbaru.

Namun, para eksekutif Toyota mengatakan ada beberapa tanda positif yang muncul, dan tingkat penumpukan inventaris memang "lambat tapi stabil".

"Kami optimistis tingkat persediaan kami akan terus meningkat pada kuartal pertama dan untuk sisa tahun ini," kata Wakil Presiden Senior Operasi Otomotif Toyota Andrew Gillel.

Merek lain seperti Hyundai Motor America, Kia Motors America, Mazda North American Operations dan American Honda semuanya mencatat penurunan penjualan pada hari Rabu (4/1).

Penjualan kendaraan baru AS pada bulan Desember mencapai 1,26 juta unit, dengan tingkat penjualan tahunan 13,31 juta, menurut data Wards Intelligence.

Analis khawatir bahwa kenaikan harga oleh pembuat mobil untuk menumpulkan tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan berdampak pada penjualan kendaraan baru pada tahun 2023.

Keterjangkauan dinilai sebagai "masalah yang sangat nyata," menurut eksekutif Toyota David Christ. Meskipun demikian, perusahaan memperkirakan permintaan akan kuat tahun ini.

Pembuat mobil juga dinilai perlu mulai memberi insentif kepada pembeli. Menurut pasar otomotif TrueCar, ini merupakan sebuah tren yang terhenti selama pandemi.



Baca juga: Penjualan mobil BMW Group turun di tahun 2022

Baca juga: Penjualan kendaraan baru AS diperkirakan turun pada Desember

Baca juga: Sony, Honda akan hadirkan EV pertamanya di Amerika pada 2026
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023